Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Perebutan Juara Dunia MotoGP 2024
Jawara Ditentukan Di Barcelona
Minggu, 10 November 2024 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gelar juara dunia pebalap MotoGP musim ini harus ditentukan di seri terakhir yang digelar Bercelona, Spanyol, pekan depan. Perebutan gelar juara MotoGP musim ini disebut sebagai salah satu yang paling menarik sepanjang sejarah.
Saat ini, pimpinan klasemen pebalap dipimpin Jorge Martin, unggul 24 poin dari pesaingnya, Francesco Bagnaia di posisi kedua. Namun, 𝘛𝘩𝘦 𝘔𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘢𝘵𝘰𝘳, julukan Jorge Martin, tidak bisa bersantai. Pasalnya, Pecco, panggilan akrab Francesco Bagnaia tengah dalam tren menanjak, setelah kemenanangannya di seri terakhir di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Duel antara kedua pebalap di Sepang dipuji banyak pihak. Bahkan, Manajer Umum Ducati Corse Gigi Dall’Igna. Pria asal Italia itu memuji persaingan dua pebalapnya.
Seperti diketahui, meski tidak berada di tim sama, Martin di Pramac Ducati, dan Bagnaia di Ducati Lenovo, keduanya sama-sama memakai motor Ducati.
Baca juga : Bupati Situbondo Belum Bisa Penuhi Panggilan KPK
“Di Sepang, kita menyaksikan salah satu duel paling menarik dalam sejarah MotoGP,” ujar Dall’Igna, dilansir dari Motorsport, Sabtu (9/11/2024).
Menurutnya, Sirkuit Sepang sangat menuntut dari segi fisik pebalap, dengan tikungan menarik dan pengereman yang sangat keras. Kata Dall’Igna, beberapa lap awal balapan itu benar-benar sensasional. Semua yang diharapkan penonton tersaji.
“Mulai dari cara mengerem, aksi salip-menyalip, dan serangan balik,” katanya.
Pada balapan itu, celah sekecil apapun sangat bisa dimanfaatkan untuk mencoba merebut kembali posisi terdepan. Bagnaia dan Martin, kata Dall’Igna, menunjukkan bahwa mereka sangat menghormati kompetisi tersebut. Itu, sambugnya, biasa dilakukan para juara sejati.
Baca juga : Ke Luar Negeri 16 Hari, Prabowo Kasih Pesan Kabinet Fokus Kerja
“Mereka menaikkan level olahraga ini. Begitu juga semua orang yang telah mengerjakan sepenuh hati setiap hari,” ujarnya.
Dall’Igna menambahkan, kedua pebalapnya sama-sama ngotot menginginkan posisi teratas dengan cara terbaik. Berusaha menghindari motor-motor para pesaing mereka, demi mendapatkan setelan terbaik untuk motor mereka masing-masing.
“Di awal balapan, mereka berdua saling berhadapan tanpa ragu, tanpa berpikir untuk menyerah,” ucapnya.
Di Sepang, sambungnya, Bagnaia berada dalam tekanan lebih tinggi. Karena harus menang agar tetap bisa menjaga persaingan. Tapi di saat yang sama, Martin tidak mau mengalah sedikit pun. Bahkan, tidak bermain aman. Berani mengambil risiko untuk tetap berada di barisan depan.
Baca juga : Kondisi APBN Sampai Oktober 2024: Penerimaan 2.200 T, Belanjanya 2.500 T
“Pada akhirnya, Bagnaia yang memenangkan balapan itu,” ujarnya.
Dia menyebut, balapan terakhir akan jadi pesta yang luar biasa bagi Ducati. Pesta tersebut, sambungnya, pantas dilakukan. Ducati Corse, kata dia, tidak hanya berbagi sepeda motor yang luar biasa, tetapi juga gaya, filosofi, pendekatan untuk bekerja.
“Juga semangat tim dan ‘cara untuk menang’. Ayo Ducati!” tutupnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 10 November 2024 dengan judul Gandeng BPPIK, Erick: Bersih-bersih BUMN Jalan Terus
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya