Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menpora Ceritakan Perjalanan Hidupnya Hingga Jadi Menteri Di Mata Najwa

Minggu, 24 Maret 2019 22:14 WIB
Menpora Imam Nahrawi hari Sabtu (23/4) hadir sebagai bintang tamu di acara tapping Mata Najwa OnStage Kediri di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur. (Foto : Kemenpora)
Menpora Imam Nahrawi hari Sabtu (23/4) hadir sebagai bintang tamu di acara tapping Mata Najwa OnStage Kediri di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur. (Foto : Kemenpora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menpora Imam Nahrawi, hadir sebagai bintang tamu di acara tapping Mata Najwa On Stage Kediri di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur.

Pada acara tersebut, Menpora bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan motivasi perjalanan hidupnya kepada anak muda Kediri.

Cerita dua perjalanan tokoh asal Jawa Timur ini tergolong cukup menarik. Mulai perjalanan mereka dari kecil hingga terjun menjadi politisi, sampai menjadi pejabat negeri ini, diulas semua oleh Najwa Sihab atau yang biasa dipanggil Nana.

Baca juga : Pegawainya Diciduk KPK, Menteri Agama Minta Maaf

Kepada Menpora, Nana menanyakan cerita bagaimana ia menjadi seorang santri. Ketika mendapat pertanyaan tersebut, Menteri asal Bangkalan Madura Jawa Timur ini, menceritakan pendidikan selama di pondok pesantren menjadi santri yang sangat mempengaruhi hidupnya hingga saat ini.

Selain diajarkan tentang agama, di pesantren para santri juga diajarkan bagaimana cara hidup disiplin yang luar biasa.  "Menjadi santri di pondok pesantren, adalah pelajaran hidup saya yang kedua setelah dari kedua orang tua saya. Di situ, selain kita dituntut keras untuk belajar agama, sebagai santri kita juga belajar disiplin dan kesetiaan. Kita harus disiplin dan setia dengan perintah Kyai, mulai antri makan hingga mandi, kita harus diajarkan displin yang luar biasa. Karenanya saya bangga sebagai santri," kata Menpora dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (23/3)  

Setelah menjadi santri, Menpora pun menceritakan ketika dirinya menjalani masa lulus SMA dan menuju kuliah. Perjuangan kedua orang tuanya untuk mewujudkan mimpi anaknya bisa kuliah di Surabaya sangat luar biasa.

Baca juga : PGN Luncurkan Gaslink di Batam

"Saya oleh kedua orang tua, ketika lulus SMA sempat disuruh pergi ke Malaysia karena ada saudara di sana. Tapi saya waktu itu memutuskan untuk kuliah di Surabaya. Akhirnya kedua orang tua saya harus menjual sawahnya demi menyekolahkan saya. Dan alhamdulilah, kuliah saya bisa berjalan baik meski saya dulu sering tidur dari masjid ke masjid, karena tidak sanggup sewa kos," tuturnya.

Perjalanan hidup yang mengantarkan dirinya seperti sekarang bisa menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebenarnya tidak ada dalam mimpinya. "Saya sebenarnya ingin menjadi guru, namun Allah memberikan jalan lain, yang akhirnya bisa mengantarkan saya seperti sekarang. Saya berpesan kepada adik-adiku semua, jangan pernah takut bermimpi. Karena dengan bermimpi, kalian akan memiliki motivasi hidup. Jadilah kalian sebagai orang yang bermanfaat untuk siapa pun," katanya.

 Apa yang disampaikan Menpora mendapat tepuk tangan dari seluruh penonton. Acara pun semakin menarik dan meriah dengan kehadiran penulis buku Negeri 5 Menara Ahmad Fuadi, yang juga memiliki latar belakang seorang santri. Ditambah lagi semakin meriah dengan kehadiran grup band Nidji. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.