Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Guardiola Nggak Terima Sepakbola Dianggap Biang Penyebaran Corona

Minggu, 17 Januari 2021 12:49 WIB
Pelatih Man City. (Foto : Istimewa)
Pelatih Man City. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelatih Manchester City Pep Guardiola tak terima sepak bola dituding sebagai biang keladi masih tingginya kasus penyebaran Covid-19 di Inggris.

Menurutnya, fenomena tersebut terjadi bukan semata karena pesepakbola. Tetapi ada faktor-faktor lain yang bisa memicu meningkatnya penyebaran virus tersebut.

Baca juga : TPDI Ingatkan Satyo Purwanto Soal Pidana Pencemaran Nama Baik

“Di mana letak salahnya sepakbola. Para pemain sudah mengikuti protokol kesehatan. Kami juga sudah melakukan yang terbaik sesuai aturan baru pemerintah maupun ilmuwan. Semua telah kami lakukan,” kata Guardiola seperti dilansir Mirror, kemarin.

Mantan pelatih Barcelona itu lantas menilai, penuding hanya ingin melepas tanggung jawabnya dalam mengatasi penyebaran virus. Sebab, tudingan tersebut tidak mendasar dan terlihat seolah ingin mencari kambing hitam atas apa yang terjadi di Inggris.

Baca juga : Libur Panjang, Biang Kerok Ledakan Penularan Corona

“Tolong! Jangan menaruh tanggung jawab kalian kepada pemain kami. Itu mutlak pekerjaan dan tanggung jawab kalian. Kami sudah melakukan tugas kami dengan baik sejak kompetisi kembali digelar,” cetusnya.

Sebelumnya, anggota Parlemen Julian Knight menuding sepakbola sebagai penyebab utama masih tingginya kasus penyebaran virus Corona di Inggris. Sebab, masih banyak pemain yang mengabaikan protokol kesehatan. Contohnya di kemenangan Manchester City 0-1 atas Brighton & Hove Albion, tengah pekan lalu.

Baca juga : Coca-Cola Beri Bantuan Sembako Dan Alkes Untuk Ribuan Pemulung

Pemain banyak yang berkerumun, berpelukan, dan berjabat tangan saat merayakan gol Phil Foden. “Mereka itu kan orang-orang yang dihormati dan panutan masyarakat. Tapi sikap dan perilaku mereka justru tidak memberi contoh yang baik. Misalnya soal jaga jarak. Mereka justru seperti tidak punya otak dan sembrono. Kalau begini terus, Inggris bisa dlockdown lagi,” kata Julian Knight seperti dilansir Telegraph beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data John Hopkins University, jumlah kasus baru yang muncul di Inggris dalam sebulan terakhir mencapai 1,3 juta lebih. Sebanyak 21 ribu di antaranya berujung pada kematian. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.