Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ini Kronologi Penangkapan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
- Meski Ngakunya Ikhlas, Nurdin Abdullah Lempar Kesalahan Ke Anak Buah
- Cuma Siapkan Advokasi, PDIP Tak Bakal Intervensi Proses Hukum Nurdin Abdullah
- Positif Narkoba (Lagi), Millen Cyrus Diamankan Polda Metro Jaya
- Tersangka Korupsi, PDIP Belum Mikirin Ganti Nurdin Abdullah

RM.id Rakyat Merdeka - Kecaman persyaratan karantina jelang turnamen tenis Grand Slam Australia Terbuka 2021 semakin kencang. Kali ini datang dari petenis Spanyol, Roberto Bautista Agut.
Menurut dia, ketatnya karantina di sebuah hotel seperti berada di penjara. “Ini sama seperti di penjara, tetapi dengan Wifi. Orang- orang ini tidak tahu tenis dan tentang lapangan latihan dan ini benar-benar bencana,” kata Bautista Agut kepada saluran televisi Israel Sport 5 seperti dikutip Reuters, kemarin.
Berita Terkait : Tiba Di Australia, Beberapa Petenis Ketahuan Terpapar Corona
Bautista Agut yang mencapai perempat final Australian Terbuka 2019 mengatakan, kondisi tersebut membuat para pemain menderita secara mental dan fisik. “Ini sulit dan saya pikir kami harus bekerja keras secara mental dan bersabar,” tambahnya.
Namun, semifinalis Wimbledon 2019 asal Ceko Barbora Strycova mendukung protokol kesehatan yang ketat dan mengaku akan menjalaninya. “Saya berolahraga dua kali sehari, membaca beberapa buku, bermedia sosial dan menonton TV,” katanya kepada SEN Breakfast.
Berita Terkait : Australia Open, Djoker Cs Wajib Dikarantina 14 Hari
Seperti diketahui, setiap pemain yang datang akan melalui tiga penerbangan carter, lalu ditempatkan di karantina ketat. Termasuk lebih dari 70 pemain yang tidak bisa berlatih di luar kamar mereka selama 14 hari sebelum Grand Slam pertama tahun ini dimulai pada 8 Februari.
Sejumlah pemain top, termasuk petenis nomor satu dunia Novak Djokovic, mempertanyakan perlunya kewajiban karantina hotel, tetapi Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengatakan penting untuk menghentikan penyebaran Covid-19. [KW]
Tags :
Berita Lainnya