Dark/Light Mode

Katanya, Demi Nama Baik Bangsa

Didesak Mundur, Ketum PSSI Bergeming

Rabu, 28 November 2018 07:25 WIB
Tagar Edy Out menggema di Stadion Utama Gelora Bung Karno, saat laga Indonesia Vs Filipina 1-1, Minggu (25/11). (Foto: breakingnews.co.id)
Tagar Edy Out menggema di Stadion Utama Gelora Bung Karno, saat laga Indonesia Vs Filipina 1-1, Minggu (25/11). (Foto: breakingnews.co.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Maraknya desakan mundur yang menghampiri dirinya, ternyata tidak membuat Ketum PSSI Edy Rahmayadi bergeming. Pria yang juga menjabat Gubernur Sumatera Utara itu tetap dengan keteguhan hatinya menjalankan jabatannya hingga kadaluarsa.

Edy menyadari, pecinta sepak bola Indonesia kecewa dengan hasil yang didapat di Piala AFF. Namun, ia menjelaskan bahwa proses untuk berhenti sebagai Ketum PSSI sudah diatur oleh FIFA, sebagai induk sepak bola dunia.

"Saya terima itu semua. Itu kekecewaan masyarakat Indonesia. Tapi bukan begitu prosesnya, untuk Edy Out (keluar dari PSSI). PSSI itu di bawah FIFA. Kami diatur dalam statutanya. Apabila saya berhalangan tetap melakukan kecurangan bersifat hukum oke, jika dua pertiga kekuatan voter mengajukan ke FIFA meminta saya mundur baru bisa terjadi. FIFA akan turun datang. Dan selanjutnya berjalan proses," ungkap Edy.

Baca juga : Ezri Konsa Ditaksir Arsenal

"Tapi itu bisa jadi preseden buruk bagi Indonesia. Bukan saya bermaksud mempertahankan jabatan ini. Saya juga harus menjaga nama bangsa ini. Bangsa kita, Indonesia tak boleh dikecilkan. Tak boleh dijelekkan," lanjutnya.

Terkait hal ini, Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat Tommy Aprianto mengatakan, dirinya tidak menuntut Edy untuk mundur. Namun, ia meminta penjelasan soal rencana ke depan PSSI, yang akan dijelaskan pada kongres tahunan.

"Saya sebagai ketua Asprov Jabar berharap, Pak Edy sebagai ketua, bisa meluangkan waktu untuk mengelola PSSI," bebernya. Ia juga meminta Edy untuk profesional dalam menjalankan jabatannya sebagai ketua umum PSSI.

Baca juga : Selamat, Filipina Ke Semifinal!

Menurutnya, ketika Edy terpilih menjadi ketua umum, maka sudah sewajarnya dia bertanggung jawab menjalankan roda organisasi yang mewadahi olahraga sepak bola di Tanah Air itu.

Di samping itu, Tommy juga mengingatkan Komite Eksekutif (Exco) di bawah kepemimpinan Edy, agar berperan lebih aktif. "Itu bukan hanya kesalahan Pak Eddy. Kan ada Exco, yang bertugas mengingatkan pak Eddy. Kalau pak Eddy mundur, itu bisa KLB lag. Semua Exco bisa tergusur," tukasnya.

Saat ini, Tommy masih menunggu statement resmi dari PSSI mengenai isu pengaturan skor (match fixing) di Liga 2 dan Persib bandung. Hingga saat ini, PSSI belum juga mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal tersebut. [WUR]

Baca juga : Gabigol Lagi Dilirik Everton

 

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.