BREAKING NEWS
 

Hadapi Krisis Pangan, GAPMMI Siapkan Tiga Alternatif

Reporter & Editor :
FAZRY
Minggu, 6 Maret 2022 06:36 WIB
Ilustrasi. Gandum

 Sebelumnya 
Juan menilai, izin impor yang diberikan jangan dalam porsi kecil, melainkan sekaligus dalam jumlah besar. Sehingga bisa mendapat penawaran harga lebih murah. BUMN atau importir disarankan membentuk konsorsium untuk impor.

Apalagi, lanjut Juan, China dikabarkan telah menginstruksikan agar memprioritaskan keamanan pasokan energi dan komoditas, dipicu kecemasan perang Rusia-Ukraina bakal mengganggu rantai pasok.

Baca juga : Pasca Banjir Serang, PLN Tetap Siagakan Personel

China membebaskan impor gandum dari seluruh wilayah Rusia meski tengah terjadi perang. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan China di tengah lonjakan kebutuhan.

“Pemerintah harus mulai berani melakukan investasi pangan primer melalui swasta atau BUMN serta kolaborasi untuk jangka panjang. Jangka pendeknya harus melakukan pembiayaan khusus pangan yang memang harus impor dan mengantisipasi pengendalian logistik dalam negeri," tuturnya.

Baca juga : Operasi Tumor Tulang Lancar, Sinta Aulia Ucapkan Terima Kasih Ke Kapolri

Juan melihat holding BUMN pangan, Food IDK bisa ditunjuk untuk melakukan importasi komoditas bahan baku pangan dan pakan. Seperti, gandum, kedelai, dan daging.

“Nggak usah mikirin harus ada kandang atau gudang. Kerja sama saja dengan perusahaan swasta di sini. BUMN beli, langsung jual salurkan di dalam negeri,” tegasnya.

Baca juga : Heroik, Perjuangan WNI Tinggalkan Ukraina Saat Pertempuran Sengit

Sekadar info, Rusia dan Ukraina merupakan pemasok gandum utama dunia. Jika dihitung, jumlah produksi gandum dua negara ini mencapai 29 persen dari ekspor global, yang sebagian besar dilakukan via pelabuhan di Laut Hitam.

Pergerakan kapal di Laut Azov yang lebih kecil telah ditangguhkan dan jika pengiriman terganggu dari Laut Hitam itu akan mengganggu pasokan untuk para importir utama, terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense