BREAKING NEWS
 

Petani Brebes Optimis Cukupi Suplai Bawang Merah Jabodetabek

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : WAHYU SURYANI
Jumat, 25 Maret 2022 10:45 WIB
Petani bawang merah Brebes/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabupaten Brebes merupakan salah satu sentra produksi bawang merah Indonesia. Kontribusinya terhadap total produksi bawang merah nasional mencapai 30 persen. Karena itu, bawang merah menjadi andalan, karena selain memiliki nilai ekonomis tinggi bawang merah sudah menjadi sumber penghasilan utama bagi masyarakat Brebes. 

Produksi Bawang Merah Brebes pada tahun 2019 berdasarkan data Badan Pusat Statistik sebesar 3,03 juta kuintal, dan mengalami peningkatan pada 2020 menjadi 3,8 juta kuintal. Sementara produksi nasional tahun 2020 sebesar 1,8 juta ton.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadin PKP) Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati, produksi bawang merah pada Maret diperkirakan 15.840 ton. Angka ini, menurutnya, bisa lebih karena panen masih berlangsung, ditambah sisa bawang merah dari masa panen sebelumnya.

Baca juga : Peternak Boyolali Siap Suplai Kebutuhan Sapi Jabodetabek

"Brebes optimis bisa mensuplai kebutuhan bawang merah Jabodetabek menghadapi puasa Ramadan dan Lebaran. Produksi di sini masih tinggi," kata Yulia saat dihubungi, Kamis (24/3).

Lebih lanjut, Yulia mengatakan, kebutuhan bawang merah tidak mengenal waktu sementara bawang merah sendiri merupakan komoditas musiman. Hal itulah yang menyebabkan harga bawang merah mengalami fluktuasi.

Adsense

Dia mengungkapkan, harga bawang merah rogol basah di tingkat petani sebelum memasuki masa panen raya adalah Rp 18-20 ribu per kilogram, biasanya akan turun saat panen raya menjadi Rp 8-10 ribu dan kembali naik setelah panen di harga Rp 13-14 ribu

Baca juga : Dideklarasikan Hari Ini, Hermes Kiemas Optimis Lingkar Puan Bakal Jadi Gerakan Massa Besar

"Hal yang sama juga untuk bawang kering. Sebelum panen Rp 20-23 ribu, saat panen raya 11-13 ribu, dan naik kembali setelah panen raya menjadi Rp 16-17 rb per kilogram. Jadi, panen raya itu paling mempengaruhi, harga pasti turun. Dan harga di Brebes menjadi acuan di daerah lain,"katanya.

Agar petani bawang merah tetap mendapatkan harga yang bagus saat panen dan stok berkesinambungan, Yulia mengharapkan ada pengaturan pola tanam di masing-masing daerah termasuk jalur distribusinya.

Pengaturan distribusi dari daerah surplus ke daerah minus sehingga nanti menjadi seimbang. Maksudnya, daerah surplus-surplus, ditarik ke beberapa titik kumpul yang besar sehingga pengelolaan dan pengontrolannya lebih mudah dan efisien.

Baca juga : Pemda Kawasan Aglomerasi Jabodetabek Harus Kompak

“Sehingga distribusi lebih mudah, daerah yang surplus tapi jumlahnya terbatas tidak tercecer," ungkap Yulia.

Sementara, Sunarto petani bawang merah dari Desa Pemaron Kecamatan Brebes, mengungkapkan masih ada stok bawang merah panen November dan Desember 2021.

"Ada stok panen bulan 11 dan 12. Ada yang buat benih untuk tanam bulan ini (Maret), ada juga yang disimpan untuk keperluan konsumsi," kata Sunarto. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense