BREAKING NEWS
 

Terdongkrak 123,7 Persen, Laba Bersih PermataBank Capai Rp 1,4 T

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : SRI NURGANINGSIH
Kamis, 1 September 2022 21:30 WIB
Foto: Dok. Bank Permata

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Permata Tbk (PermataBank) mencetak pencapaian kinerja yang solid sepanjang semester I-2022. Laba Bersih setelah pajak PermataBank mencapai Rp 1,4 triliun atau tumbuh 123,7 persen year-on-year (yoy).

Pertumbuhan Laba Bersih ini dikontribusi dari Pendapatan Operasional sebesar Rp 5,6 triliun atau tumbuh sebesar 13,6 persen didukung pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 6,7 persen.

Baca juga : Melesat 254 Persen, Laba KAI Semester I Tembus Rp 750 M

Pencapaian ini pun semakin mengkokohkan posisi PermataBank sebagai universal bank dalam memberikan produk dan layanan pada seluruh segmen lintas generasi serta memperkuat posisi Bank di jajaran 10 bank komersil terbesar di Indonesia.

Direktur Utama PermataBank Meliza M Rusli menyebut, keberhasilan ini berkat penerapan strategi bisnis secara pruden, konsisten dan berkesinambungan yang tercermin dari pertumbuhan aset, likuiditas dan laba bersih. Terutama di tengah upaya Pemerintah Indonesia menjaga stabilitas ekonomi nasional dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi global serta optimisme dari presidensi G20 di Indonesia.

Baca juga : Naik 61,7 Persen, Laba Bersih Bank Mandiri Tembus Rp 20,2 Triliun

“Dalam semester pertama ini merupakan usaha bersama kami dalam menerapkan strategi perusahaan untuk terus perkuat inovasi produk dan jasa perbankan digital, memperdalam kemitraan strategis, dan menjadi bagian dari keseharian nasabah dalam melakukan transaksi keuangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/9).

Ke depan kata Meliza, pihaknya akan terus menjaga pertumbuhan dan profiltibilitas berkelanjutan melalui pertumbuhan kredit sehat serta manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian yang baik.

Baca juga : Semester I, Realisasi Anggaran Perlindungan Sosial Capai Rp 188,2 Triliun

Selain itu, PermataBank juga mencapai pertumbuhan aset sebesar 7,9 persen menjadi sebesar Rp 230 triliun. Lebih lanjut, biaya pencadangan kredit menurun sebesar 33,9 persen menjadi Rp 994 miliar dibandingkan Rp 1,5 triliun tahun lalu seiring dengan perbaikan kualitas kredit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense