BREAKING NEWS
 

Jelang Ramadan Dan Idul Fitri

Pemerintah Siapkan Jurus Tekan Inflasi

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : FAZRY
Selasa, 21 Februari 2023 06:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan beberapa menteri serta pejabat dalam konferensi pers High Level Meeting TPIP, kemarin. (Foto: ekon.go.id).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memperkuat pengendalian inflasi pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sampai harus mengumpulkan beberapa menteri dan pejabat dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) di kantornya, Jakarta, kemarin.

Para menteri yang hadir, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan, Direktur Utama Pe­rum Bulog Budi Waseso dan Kepala Badan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi.

Airlangga mengatakan, ada beberapa jurus yang dilakukan Pemerintah, yaitu mendorong penguatan ketahanan pangan, akselerasi implementasi lum­bung pangan dan perluasan kerja sama antardaerah.

“Termasuk mendorong ketersediaan data pangan untuk mendukung pengendalian in­flasi, dan memperkuat komu­nikasi. Juga untuk mendukung ekspektasi masyarakat,” kata Airlangga dalam konferensi pers High Level Meeting TPIP, kemarin.

Baca juga : Mentan Dorong Kambing Dan Domba Kulonprogo Banjiri Kebutuhan Nasional

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, Pemerintah op­timistis tingkat inflasi domestik tahun ini akan terjaga dalam kisaran 2-4 persen, dengan inflasi pangan yang terkendali pada kisaran 3-5 persen.

“Tadi juga dibahas terkait volatile food, utamanya di hari besar keagamaan. Secara khusus kami bicara ketersediaan beras dan target inflasi volatile food,” jelasnya.

Dalam upaya menjaga inflasi pada sasarannya 2-4 persen, kata Airlangga, Pemerintah juga akan terus menggalakkan Gerakan Nasional Pengenda­lian Inflasi Pangan (GNPIP), bekerja sama dengan BI dan Pemerintah Daerah.

Adsense

Jurus berikutnya untuk men­jaga inflasi pangan, yakni kegiatan pasar murah, kerja sama antardaerah, subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabe, rep­likasi modal bisnis, penguatan digitalisasi dan koordinasi terus dilanjutkan.

Baca juga : Beringin Senang KIB Banyak Yang Naksir

Selanjutnya, Pemerintah siap mengucurkan dana hingga Rp 104,2 triliun untuk menjaga ketahanan pangan.

“Ke depan, Pemerintah dan BI baik tingkat pusat mau­pun daerah mendorong sinergi agar inflasi tetap dalam sasaran 2023,” ucapnya.

Sebelumnya, Perry War­jiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

“Inflasi di paruh pertama ta­hun ini khususnya untuk pangan, masih tinggi beserta inflasi har­ga-harga yang diatur Pemerintah (admisitered prices), sehingga perlu dikendalikan,” katanya.

Baca juga : Airin Minta Didoakan Jadi Gubernur Banten

Perry menjelaskan, kenaikan inflasi akan terjadi di sejumlah daerah, seperti Bali dan Nusa Tenggara, Sumatera, serta Su­lawesi, Maluku, dan Papua. Na­mun, BI masih perlu lebih meng­kaji terlebih dahulu berbagai faktor pemicu kenaikan harga di daerah-daerah tersebut.

Sejumlah faktor yang di­maksud terutama untuk harga makanan, masalah cuaca, ke­seimbangan antardaerah, dan ketersediaan pasokan maupun distribusi barang.

“Kami akan mengendalikan dari sisi moneter berkoordinasi dengan Pemerintah,” ucap Perry. ■  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense