RM.id Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut positif wacana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan mengakusisi PT Bank Muamalat Tbk. Langkah itu dinilai mampu menciptakan persaingan yang lebih sehat di industri perbankan syariah.
Jika nanti BTN, melalui unit usahanya Unit Usaha Syariah (UUS) BTN (BTN Syariah) bergabung dengan Bank Muamalat, akan ada bank syariah besar lain selain PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.
“Indonesia setidaknya membutuhkan dua bank syariah besar untuk menciptakan persaingan yang sehat di industri ini,” yakin Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam The Finance Executive Forum ‘The Future of Digitalization and Cyber Crime Mitigation Towards 2045,’ di Jakarta, Selasa (14/11).
Baca juga : OJK Nilai Perlu Ada Persaingan Sehat Di Industri Perbankan Syariah
Dian mengatakan, rencana BTN mengakusisi Bank Muamalat sedang berada pada tahap pembicaraan antara kedua perusahaan tersebut. Ditegaskannya, konsolidasi akan membuat persaingan di industri perbankan syariah akan lebih sehat.
Sebab, menurutnya, saat ini dalam satu pasar syariah hanya ada satu bank yang size-nya besar sekali. Sementara sisanya bank syariah kecil.
“Perlu ada persaingan sehat bank syariah di playing field yang sama. Sekarang yang kecil-kecil itu sudah nggak nendang lagi,” cetusnya.
Baca juga : Semangka, Buah Antioksidan Simbol Perjuangan Palestina
Menurut Dian, memang ada instrumen pemaksaan berupa undang-undang yang dapat mempercepat proses merger atau konsolidasi di sektor perbankan syariah.
Namun, imbuh Dian, OJK tetap akan memberikan ruang bagi bank untuk saling melakukan pendekatan dengan bank lain untuk konsolidasi.
Meski begitu, diakuinya, hingga kini baik BTN Syariah maupun Bank Muamalat belum ada pembahasan bersama OJK, mengenai rencana akuisisi. Jika kedua perbankan telah menyepakati akusisi tersebut, kemudian melapor ke OJK, maka wasit perbankan itu akan segera memprosesnya.
Baca juga : Pengamat dan Legislator Apresiasi Respons Cepat Pertamina Turunkan Harga BBM
“Nanti kami akan melihat bagaimana kalau mereka sudah sepakat. Pasti akan dimulai dari Business to Business (B2B). Kita akan lihat sebentar lagi apakah akan ada corporate action,” ungkap Dian.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.