BREAKING NEWS
 

Amazon Mau Investasi, idEA Minta Aturan Yang Adil

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : ADITYA NUGROHO
Selasa, 28 April 2020 14:46 WIB
Gedung Amazon. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana raksasa e-commerce dunia, Amazon akan masuk ke Indonesia. Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) meminta pemerintah membuat aturan yang adil untuk melindungi e-commerce lokal.

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyatakan, bila Amazon masuk ke Indonesia dengan menggunakan data dari jaringan penjual pihak ketiga seperti yang dilakukan di Amerika Serikat, maka akan berdampak besar bagi pelaku UMKM yang ada di Indonesia. 

Namun, sampai saat ini diakuinya, asosiasi saja belum mengetahui arah Amazon membuka di Indonesia, apakah bentuknya dalam e-retail atau marketplace, seperti yang dijalankan e-commerce yang sudah banyak berdiri di Indonesia.

Baca juga : Mentan Luncurkan Inovasi ATM Pertanian Sikomandan

"Jadi kita belum tahu bentuk yang ingin mereka (Amazon) jalankan di Indonesia. Apakah e-retail atau marketplace? Yang pasti kalau mereka menggunakan data dari jaringan penjual pihak ketiga dalam menjalankan e-retail, maka akan ada dampaknya bagi pelaku UMKM yang ada di Indonesia," ucapnya di Jakarta, Selasa (28/4).

Namun yang jelas, lanjut Ignasius, asosiasi sudah pernah bilang kepada semua e-commerce yang mau masuk ke Indonesia, jangan pernah menggunakan private label. Tujuannya, agar pelaku UMKM lokal masih bisa tetap berjakan dan tidak tersaingi oleh banyaknya gempuran yang datang dari luar Indonesia.

Adsense

"Pemerintah juga belum membahas private label itu. Sampai sekarang, e-retail sendiri atau mereka yang menjalankan private label sudah banyak di Indonesia. Seperti e-retail raksasa Matahari dan sebagainya sudah private label di Indonesia," terangnya.

Baca juga : Jelang Puasa dan Lebaran, MPR Minta Aturan PSBB Ditingkatkan

Terkait hal ini, Ekonom Indef Enny Sri Hartati mencermati, bila Amazon masuk Indonesia menggunakan data jaringan penjual pihak ketiga, maka akan menjadi penghisap atau lintah bagi UMKM di Indonesia. Sebab, mereka akan banyak meniru produk-produk terbaik dan laku yang dipasarkan di Indonesia.

"Jadi data dari jaringan penjual pihak ketiga itu sangat penting. Setiap data itu juga penting. Jadi kalau data itu digunakan untuk meniru, maka akan berdampak tidak baik bagi pelaku UMKM yang ada di negeri kita ini," kritiknya.

Ia berharap, kepada setiap platform e-commerce yang mau membuka investasinya di Indonesia, agar tetap netral dan mendukung kemajuan UMKM lokal yang sudah tumbuh berkembang di Indonesia.

Baca juga : Soal Pembelajaran Lewat TVRI, HNW Minta Menag Tiru Langkah Nadiem

Sementara itu, anak usaha Amazon, Amazon Web Service (AWS) berencana membangun tiga pusat data (data center) di Indonesia sekitar akhir 2021 atau awal 2022. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, Vice President Global Public Policy AWS Michael Punke membahas rencana tersebut di sela-sela penyelenggaraan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pada Januari 2020.

Rencananya, pembangunan tiga pusat data di Indonesia diproyeksikan akan selesai pada 2022. AWS merupakan perusahaan layanan berbasis cloud computing yang didirikan Amazon sejak 2002. Pembangunan tiga pusat data di Indonesia membutuhkan investasi AWS senilai 2,5 miliar dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense