BREAKING NEWS
 

BPPI Kemenperin Lepas Ekspor 2.000 Ton Baja Almunium

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Jumat, 14 Agustus 2020 21:00 WIB
Kepala BPPI Kemenperin, Doddy Rahardi saat melepas ekspor baja ringan produk Tatalogam Group di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Jumat (14/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendampingi sektor manufaktur dalam bertransformasi menuju industri 4.0. Salah satu tujuannya adalah menciptakan daya saing global.

Selain di sektor prioritas, industri lain seperti logam juga terus didorong untuk bertransformasi menuju Industri 4.0 guna mencapai tujuan ‘Indonesia Maju’, sesuai tema peringatan 75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini.

Kepala BPPI Kemenperin, Doddy Rahardi menyebutkan PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) merupakan sektor industri logam pertama yang menjalani assessment INDI 4.0. Pendampingan mulai dilakukan BPPI sejak tanggal 17-20 Juli 2020 lalu secara daring.

Tak hanya melakukan pendampingan, BPPI juga sudah meninjau kesiapan perusahaan dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19. “Pendampingan INDI 4.0 ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, kinerja mesin peralatan dan juga mengikuti protokol kesehatan. Langkah-langkah yang sudah dilakukan PT Tata Metal Lestari ini sudah memenuhu perayaratan," ujar Doddy.

Baca juga : Sambut HUT Kemerdekaan Ke-75, Indonesia Ekspor Bawang Putih

"Kita masih melakukan pendampingan ini dengan target tahun 2021 sudah bertransformasi menjadi industry 4.0, bertransformasi digital. Jadi bisa bersaing, bisa masuk pasar global dan menghasilkan devisa Negara. Ini pejuang-pejuang industri ada di sini salah satunya,” tambahnya seusai meninjau progress assessment INDI 4.0 sekaligus melepas ekspor baja ringan produk PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Jumat (14/8).

Doddy menilai, PT Tata Metal Lestari sudah cukup baik dalam menjalankan implementasi INDI 4.0. Hal itu juga terlihat dari kesiapan mereka menghadapi pandemi Covid 19 yang saat ini melanda negeri dengan menetapkan protokol kesehatan yang cukup ketat dalam ruang lingkup perusahaannya.

Adsense

Hasilnya pun kini sudah terlihat dengan meningkatnya efisiensi yang berujung pada kualitas sehingga PT Tata Metal Lestari mampu menembus pasar global.

“Jadi ini bukti nyata. Di saat pandemi kita masih bisa bersaing. Tatalogam Group ini bisa ekspor (baja ringan) ke negara-negara seperti Australia, Thailand dan Puerto Rico.,” terang Doddy.

Baca juga : Menperin Lepas Ekspor 33 Garbarata Buatan Bukaka Ke Thailand

Di kesempatan yang sama, Vice President PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi mengatakan, pasar ekspor bisa menjadi tolak ukur bagi produk yang dihasilkan manufaktur yang telah bertransformasi ke era 4.0 karena standar yang ditentukan di berbagai negara sangat tinggi dan berbeda-beda pula.

“Hasil dari penerapan project Indi 4.0 ini adalah efisiensi yang berujung pada kualitas. Sehingga produk PT Tata Metal dipercaya oleh pasar global. Terbukti dengan telah menembus pasar ekspor di 8 negara," ungkap Stephanus.

"Saat ini kami ekspor 2.000 ton baja ringan dengan tujuan 3 negara yaitu Australia, Thailand, dan Puerto Rico. Komoditasnya baja lapis aluminium seng atau galvanum,” terangnya.

Stephanus berharap, langkah ekspor yang dilakukan PT Tata Metal Lestari juga dapat berkontribusi terhadap penerimaan Negara di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Baca juga : Semester I, Bulog Serap 700 Ton Beras Petani

“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah, khususnya BPPI Kemenperin yang telah memberikan atensi khusus untuk penerapan industri 4.0, dimana ini akan meningkatkan kualitas SDM Indonesia dalam era global,” pungkas Stephanus. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense