BREAKING NEWS
 

Jokowi Perkenalkan Indonesia Invesment Authority Ke Kepala Daerah

Awas, LPI Senasib Dengan 1MDB Yang Dananya Raib..

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : MUHAMAD FIKY
Kamis, 7 Januari 2021 06:54 WIB
Presiden Jokowi (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengingatkan Kementerian, Lembaga maupun Pemerintah Daerah (Pemda) tidak menghambat investasi. Jokowi ingin pelayanan kepada investor dilakukan dengan cepat.

Jokowi mengatakan, peningkatan investasi merupakan strategi pemulihan ekonomi nasional pada 2021. Investasi adalah solusi paling ideal karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja tidak mampu memulihkan ekonomi Indonesia. 

“Berkaitan dengan pemulihan ekonomi, kuncinya di investasi. Karena, tidak mungkin seluruh pembangunan ini di cover dari APBN,” kata Jokowi di hadapan menteri dan gubernur terkait perkembangan perekonomian dan vaksinasi Covid-19 di Istana Negara, kemarin. 

Jokowi menginstruksikan gubernur turun tangan langsung apabila ada nilai investasi besar masuk ke daerah mereka. Sehingga betul-betul bisa direalisasikan di lapangan. 

Pada kesempatan tersebut, eks Gubernur DKI Jakarta itu juga mengenalkan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority. 

Baca juga : Izin P3MI Yang Manipulatif Tes Prokes Bakal Dicabut

Menurut Jokowi, para gubernur perlu tahu, bahwa SWF adalah salah satu terobosan dalam rangka pembiayaan nasional. Jokowi mengakui, terbentuknya LPI karena adanya lonjakan rasio utang Pemerintah terhadap angka Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. 

Kondisi ini didorong oleh kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin tinggi, sementara kapasitas anggaran Pemerintah terbatas.

Kapasitas pembiayaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) juga ada keterbatasan. Sehingga terdapat kesenjangan antara kemampuan pendanaan domestik dan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan nasional. 

Adsense

Sebab itu, eks Wali Kota Solo ini optimis, hadirnya Indonesia Investment Authority mampu menambah daya gedor investasi masuk ke Indonesia. 

Seperti diketahui, Pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi. Lembaga ini akan menggunakan nama Indonesia Investment Authority. 

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Indonesia Ikut Pameran Impor Internasional Shanghai

LPI diberi kewenangan khusus dalam rangka pengelolaan investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Saat pembentukan awal, negara menempatkan modal pertama sebesar Rp 15 triliun atau sekitar 1 miliar dolar AS. 

Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, pembentukan SWF dapat berdampak positif pada kondisi perekonomian dalam negeri. Mengingat usai pandemi, jumlah angka kemiskinan bakal bertambah. “Itu tergantung strategi pemilihan instrumen nantinya. 

Tentu ini menjadi tantangan tidak ringan, memilih instrumen yang tepat untuk mencapai target dana kelola tersebut,” ujar Yusuf. 

Hal lainnya yang menjadi sorotan, yakni pengawasan lembaga ini. Sebab, lembaga tersebut tak hanya akan mengelola dana publik, tapi juga akan menarik investasi dari asing untuk diinvestasikan di dalam negeri. 

Yusuf mengatakan, prinsip pengawasan harus setara dengan lembaga Pemerintah lainnya yang juga harus diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Termasuk melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Baca juga : Timnas Indonesia U-16 Harus Beradaptasi Dengan Makanan Di UEA

“Sistem pelaporan juga perlu melibatkan lembaga seperti Bank Indonesia dan juga Kementerian Keuangan, yang sudah lebih dulu berpengalaman dalam hal informasi terkait SWF ini,” jelasnya. 

Pasalnya, menurut Yusuf, salah satu perhatian para investor saat ini adalah kasus yang terjadi di Malaysia beberapa waktu lalu. Itu berkaitan dengan skandal SWF Malaysia, yaitu 1MDB (1Malaysia Development Berhard). 

“Lembaga yang ditujukan untuk menginvestasikan dananya di banyak tempat, justru memiliki utang yang membengkak senilai 11 miliar dolar AS. Setelah ditelusuri, ternyata banyak dana yang hilang,” warning Yusuf. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense