RM.id Rakyat Merdeka - Banyaknya produk tiruan yang mengancam kelestarian batik tulis dan cap asli Indonesia, membuat Yayasan Batik Indonesia (YBI) bersama Djarum Group Indonesia menyelenggarakan Gelar Batik Nusantara (GBN) yang menghadirkan ribuan perajin batik, dari skala kecil hingga besar. Di sini turut diperkenalkan batik asal Sumatera.
Ketua YBIYultin Ginanjar Kartasasmita mengklaim, pihaknya memang selalu berupaya melestarikan batik Nusantara. Salah satu caranya dengan GBN tersebut.
Baca juga : OJK Perkuat Pengawasan Praktik Pencucian Uang
Menurutnya, dalam sebuah produk batik, terdapat filosofi dan tujuan hidup. Dan derasnya produk batik tiruan dan printing dari China yang membanjiri pasar Tanah Air, diakuinya memang menjadi kendala tersendiri bagi para perajin batik.
“Namun saya pastikan, para pembatik tidak akan terpuruk meski ada batik printing dari China. Karena semakin ke sini, kian banyak yang menggemari batik asli, baik orang lokal maupun luar negeri,” katanya.
Baca juga : Seolah Cuma Islam Yang Berasal Dari Timur Tengah
Seiring perkembangan zaman, batik pun ikut bertransformasi. Saat ini, pola, warna dan desain batik banyak yang berevolusi dan kian beragam. Untuk itu kehadiran GBN 2019 diharapkan mampu membawa pelaku UMKM batik bisa berkembang, tak hanya dari sisi desain, tapi juga penjualan.
Karena faktanya, menurut Ketua Penyelenggara GBN 2019 Wida D Herdiawan, GBN yang selalu digelar dua tahun sekali itu selalu sukses menghadirkan buyers domestik dan asing.
Baca juga : Inggris Redam Pengaruh China
Dalam penyelenggaraannya tahun ini, GBN mengangkat tema Lestari Tak Terbatas, di mana batik sebagai warisan lelulur tak dianggap kuno lagi. Artinya, produk batik sudah mengikuti perkembangan zaman. Sehingga industri batik tetap bisa bersaing dan menghadirkan mahakarya khas budaya Indonesia.
Untuk itu, salah satu langkah melestarikan batik adalah dengan membidik generasi milenial. Sejumlah komunitas muda, sekolah desain busana, serta Putra Putri Batik Nusantara dirangkul, saat mempersiapkan berbagai program menarik, seperti fashion show, talkshow, dialog batik, workshop membatik, creative corner hingga pertunjukan musik tradisional selama pameran.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.