BREAKING NEWS
 

Pasca IPO, Bukalapak Kejar Target 10 Juta Mitra

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : ADITYA NUGROHO
Senin, 13 September 2021 22:09 WIB
Bukalapak. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca mencatatkan perusahaannya di bursa saham, PT Bukalapak.com Tbk mengaku akan terus berkomitmen mengembangkan salah satu lini bisninya online to ofline (O2O) mitra, yakni warung dan agen pulsa.

CEO Bukalapak.com Rachmat Kaimuddin mengaku, sejak hajatan Initial Public Offering (IPO), banyak pihak yang menanyakan perihal bisnis yang dikelola Bukalapak, walaupun sebenarnya dalam prospektus pihaknya sudah menyampaikan sekitar 600 halaman.

"Ini adalah bagian dari ikhtiar kami. IPO juga membuat orang yang tadinya tidak kenal Bukalapak menjadi lebih tahu," ujarnya dalam Temu Media Virtual Bukalapak, Mitra Bukalapak's Business Update, Senin (13/9).

Baca juga : Lapas, Bukan Sekadar Make up

Lewat bisni pengembangan warung tradisional kata Rachmat, Bukalapak ingin menciptakan sistem jual beli yang adil dan merata. Pihaknya fokus cukup dalam ke sektor UMKM juga untuk segmen underserved seperti warung di luar kota.

Dalam berjalannya waktu, diakuinya banyak sisi mitra merchant berupa warung-warung ini yang tertinggal dengan warung modern, masalah yang harus diselesaikan dengan cara tradisional Indonesia. Ia melihat, karena masih banyak masyarakat Indonesia yang berbelanja juga secara offline.

Adsense

"Kami ingin menaikkelaskan UMKM secara langsung menghubungkan orang dengan teknologi. Kami juga bersyukur, beberapa tahun terakhir Bukalapak dan mitra sama-sama tumbuh pesat," ucap Rachmat.

Baca juga : Pasca Kebakaran Lapas Tangerang, 64 Napi Diungsikan ke Masjid

CEO Mitra Bukalapak Howard Gani menuturkan, di Indonesia baru sekitar 30 persen usaha mikro termasuk warung yang terdigitalisasi. Sisanya 70 persen belum terdigitalisasi, terdapat di kota tier dua (Makassar, Denpasar, dan Semarang). Sedangkan kota tier tiga meliputi, Magelang, Bangli dan Prabumulih.

"Nah ini kota-kota tersebut yang belum terdigitalisasi, kami akan coba fokus kesana," imbuhnya.

Tahun 2017, anggota Mitra Bukalapak mencapai 2.870 warung, tahun ini jumlah Mitra Bukalapak sudah mencapai 8,7 juta yang terdiri dari warung dan agen individu yang tersebar di seluruh Indonesia. Pihaknya menarget, setidak bisa mencapai 10 juta mitra ke depannya. 

Baca juga : Penerapan ISPO Dongkrak Kinerja Sawit Dan Bantu Jaga Ekosistem Alam

Hingga saat ini, terdapat 40 produk virtual yang ada di platform Mitra Bukalapak, termasuk produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), kirim uang, isi pulsa, hingga tagihan. Ke depan, Bukalapak akan terus mengedepankan upaya kolaborasi dengan berbagai pihak swasta maupun pemerintah.

Diketahui, berdasarkan Riset Nielsen pada Juni 2021 terhadap 3 ribu warung dan kios pulsa di seluruh Indonesia, sekitar 14,8 persen penetrasi O2O dipimpin oleh Bukalapak dengan penetrasi 42 persen. Di segmen warung yang menggunakan platform O2O, Mitra Bukalapak memimpin di kategori grocery/bahan makanan sebesar 55 persen dan penetrasi produk virtual sebesar 52 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense