Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penerapan ISPO Dongkrak Kinerja Sawit Dan Bantu Jaga Ekosistem Alam

Selasa, 7 September 2021 21:15 WIB
Burung hantu digunakan untuk membantu pengendalian hama tikus di perkebunan sawit dan lingkungan warga. (Foto: Ist)
Burung hantu digunakan untuk membantu pengendalian hama tikus di perkebunan sawit dan lingkungan warga. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penerapan standar sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dinilai penting bagi industri sawit. Hal ini disampaikan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Junaedi.

Dia menjelaskan, sertifikasi ISPO mampu menjaga kinerja industri sawit. Buktinya, meski dihantam pandemi Covid-19, industri sawit tetap bisa tumbuh.

"Kelapa sawit memiliki peran yang penting dalam mendukung kinerja sektor pertanian nasional," paparnya dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Baca juga : Asap Rokok Rusak Interior Dan Turunkan Harga Jual Mobil

Tahun lalu, saat ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen sektor pertanian masih bisa tumbuh positif sebesar 1,75 persen.

Penopangnya, kebanyakan disumbangkan perusahaan sawit yang telah bersertifikat ISPO. Kemudian, kinerja untuk ekspor, terkerek 13,6 persen.

Dia menegaskan, sertifikasi ISPO bertujuan memastikan pengelolaan serta pengembangan perkebunan kelapa sawit sesuai prinsip.

Baca juga : Menteri Siti Ajak Desa Konstitusi Jaga Hutan

Dia pun berharap, ISPO mampu meningkatkan daya saing hasil perkebunan kelapa sawit hingga pasar global. Soalnya, yang menerbitkan sertifikasi ISPO adalah lembaga sertifikasi independen yang telah terakreditasi internasional.

"Kami harapkan mampu meningkatkan kepercayaan global terhadap sawit Indonesia yang berkelanjutan," tutur Dedi.

Saat ini, dijelaskannya, sudah 755 perkebunan sawit yang sudah bersertifikat ISPO. Jumlah tersebut mencakup perusahaan swasta, perusahaan BUMN, dan juga perkebunan rakyat.

Baca juga : Pemerintah Dan DPR Sepakat Dongkrak Batas Bawah Target Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu, Anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Bandung Sahari mengakui penerapan ISPO sangat penting. Dia menilai ISPO perlu menjadi prioritas bagi perusahaan sawit nasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.