Sebelumnya
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, integrasi PLN dengan PT EMI telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2021. Yakni tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Ke Dalam Modal Saham Perseroan PLN.
Sehingga pelaksanaan integrasi ini dapat berkontribusi dalam mendukung inisiatif dekarbonisasi menuju green economi di Indonesia. Sekaligus merealisasikan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang telah ditetapkan pemerintah.
Terlebih, pada 9 September 2021, Kementerian Hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia) telah menerbitkan keputusan terkait perubahan anggaran dasar EMI. Dengan begitu, secara legal menjadi anak perusahaan PLN.
Baca juga : Ruang Publik Hanya Untuk Orang Risiko Rendah Tertular Corona
Menurut Zulkifli, sejauh ini PLN memiliki target dekarbonisasi sebesar 117 juta ton karbon dioksida (Co2) sampai tahun 2025. Dan pihaknya bertekad mencapainya melalui pembangunan pembangkit EBT yang ditargetkan sebesar 5 GW di 2024. Lalu, peningkatan biomassa cofiring di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang targetnya 1,8 GW di 2025.
“Dan penggantian pembangkit diesel dengan energi terbarukan yang targetnya 0,6 GW,” tutur mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.
Dalam pelaksanaan dekarbonisasi tersebut, PT EMI akan berkontribusi 3,29 juta ton karbon dioksida. Serta, berperan dalam dekarbonisasi 4,19 juta ton karbon dioksida di luar PLN.
Baca juga : NPC Fokus Cari Atlet Berprestasi Di Daerah
“Sebagai Energy Service Company, EMI akan berperan membantu Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah, BUMN, pengusaha swasta, UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) maupun masyarakat,” katanya.
Dia berharap, dengan bergabungnya EMI sebagai anak perusahaan PLN, akan tercapai empat sasaran utama. Yaitu, energi EMI dengan PLN, peningkatan kapasitas dan kapabilitas, ekspansi bisnis konservasi ke pasar eksternal. Serta penciptaan nilai keseluruhan ekosistem energi nasional.
“PLN memproyeksikan EMI akan memperoleh pendapatan Rp 8 triliun pada 2025. Atau secara akumulatif sebesar Rp 13 triliun,” tegasnya. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.