Dark/Light Mode

Ruang Publik Hanya Untuk Orang Risiko Rendah Tertular Corona

Kamis, 7 Oktober 2021 20:59 WIB
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny B Harmadi. (Foto: Ist)
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny B Harmadi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 telah melonggarkan aktivitas tapi bukan berarti kewaspadaan ikut longgar. Kewaspadaan terhadap virus Corona Covid-19 nggak boleh diturunkan.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny B. Harmadi mengingatkan, penularan virus sangat rentan terjadi di ruang publik. Pembukaan aktivitas harus diikuti oleh peningkatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

"Bagaimanapun juga risiko penularan masih ada ya. Pandemi ini belum dicabut pandemi masih ada," ucap Sonny dalam diskusi virtual, dikutip Kamis (7/10).

Maka protokol kesehatan yang  standar 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan perlu ditambah percepatan vaksinasi. Tak cukup itu saja masih ada yang berikutnya yaitu protokol kesehatan digital melalui aplikasi PeduliLindungi. "Itu sebagai proteksi ganda ya double protection yang kita buat," katanya.

Aplikasi PeduliLindungi adalah bentuk tambahan protokol kesehatan digital. Dengan aplikasi ini ruang publik hanya untuk orang berisiko rendah tertular Corona.

Baca juga : Bali Dibuka Untuk Turis Asing, Sandi Minta Tetap Jaga Prokes

"Mereka yang berada di ruang publik adalah orang-orang dengan risiko yang rendah dan sehat," tutur Sonny.

Satgas ingin dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel ini masyarakat tetap sehat. Untuk itu pelonggaran aktivitas berjalan tetapi aktivitas tadi hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang sehat atau yang minim resiko penularan.

Mereka yang rentan adalah mereka yang belum menerima vaksin Covid-19. Kemudian dia juga menyoroti peningkatan mobilitas penduduk yang tidak bisa dihindari.

"Ini sebagai konsekuensi dari pembukaan aktivitas pasti mobilitas akan meningkat. Tetapi peningkatan mobilitas tadi tetap harus dikendalikan," tegasnya.

Pihaknya juga berharap adanya kesadaran dari masyarakat untuk melakukan mobilitas yang memang diperlukan saja. Pembatasan mobilitas masih menjadi salah satu strategi Satgas untuk mengendalikan Covid-19.

Baca juga : Putin Beli Rumah Mewah Untuk Kekasih Gelapnya

Adanya peningkatan mobilitas berdampak pada kepatuhan protokol kesehatan. Saat ini peningkatan kepatuhan protokol kesehatan memakai masker memang terus naik begitu juga untuk mencuci tangan dan menjaga jarak semuanya naik.

Masyarakat banyak yang sadar. Tetapi menjaga jarak yakni menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas ini cenderung lebih rendah naiknya.

"Bapak Presiden berkali-kali menyampaikan jangan lupa pakai masker, pakai masker, dan pakai masker. Presiden berkali-kali  menyampaikan karena memang di situ pentingnya," tegas Sonny.

Berdasarkan Dashboard Monitoring Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan, pada periode 3 Juli hingga 2 Agustus 2021, skor kepatuhan memakai masker di angka 7,78. Posisi tersebut terus naik, bahkan pada periode sebulan terakhir, yaitu 3 September-2 Oktober 2021 malah naik menjadi 7,92. Kemudian skor kepatuhan menjaga jarak juga meningkat dari 7,73 pada periode 3 Agustus-2 September 2021 menjadi 7,80 pada periode 3 September-2 Oktober 2021.

Demikian juga dengan skor kepatuhan mencuci tangan yang meningkat dari 7,84 pada periode 3 Agustus-2 September 2021 menjadi 7,88 untuk periode 3 September-2 Oktober 2021.

Baca juga : Isu Tapering Masih Hantui Rupiah Hari Ini

Namun, Sonny menyatakan, pemerintah terus berupaya dan mengajak masyarakat untuk disiplin dan konsisten dalam melaksanakan prokes. "Sebab kelengahan sedikit saja, akan berdampak terhadap lonjakan kasus," kata dia.

Oleh karena itu, pelonggaran aktivitas di tengah pandemi yang dilakukan secara bertahap di Indonesia, seiring penurunan level PPKM, perlu dibarengi pengetatan protokol kesehatan. Dia berharap tragedi ledakan Covid-19 di bulan Juli tak terulang lagi. "Ini akan menjadi kunci pemulihan ekonomi yang sejalan dengan penanganan kesehatan pandemi Covid-19," tegas Sonny. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.