BREAKING NEWS
 

Dukung Net Zero RI 2060, KADIN Indonesia Mantapkan 5 Langkah Ini

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Sabtu, 30 Oktober 2021 14:13 WIB
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid (kiri) bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, usai acara Indonesia Market Day di London Stock Exchange, Jumat (29/10). (Foto: Instagram @arsjadrasjid)

 Sebelumnya 
Selain itu, KADIN berencana untuk secara resmi meluncurkan Pasar Karbon Domestik Sukarela (Voluntary Domestic Carbon Market) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada COP26. Bergantung pada peraturan mengenai carbon market dan carbon tax yang relevan, sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon, dan memfasilitasi pembentukan carbon market di Indonesia.

KADIN juga merekomendasikan pembentukan satuan tugas publik-swasta untuk merancang dan menerapkan ekosistem carbon market di luar Voluntary Market.

Kedua, pengurangan deforestasi. Anggota KADIN secara aktif mendukung pengelolaan hutan lestari yang menjamin kelestarian fungsi produksi, fungsi ekologi dan fungsi sosial hutan.

Adsense

KADIN mendukung penerapan sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL), yang secara nyata dapat mencegah deforestasi, serta mendorong reforestasi dalam proses bisnis masing-masing untuk mengurangi emisi CO2.

"Sebagai contoh, salah satu anggota KADIN menjalankan serangkaian tindakan konservasi komprehensif untuk melindungi dan memulihkan lahan gambut di Kalimantan Tengah. Sementara anggota KADIN lainnya memberdayakan masyarakat, untuk menerapkan praktik pengelolaan hutan lestari dan menghasilkan kayu bulat bersertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) untuk dijual," jelas Arsjad.

Baca juga : MS Glow For Men Ikut Support Liga 3

Ketiga, transisi menuju energi baru terbarukan. Di samping menyelenggarakan CXO webinar, KADIN telah berkoordinasi erat dengan sejumlah pengembang, kontraktor, dan industri rantai nilai energi baru terbarukan untuk bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dalam rangka meningkatkan pengadaan dan pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

KADIN juga mendorong sektor swasta untuk menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap komersial dan industri (C&I), sebagai bagian dari agenda transisi energi yang lebih luas di Indonesia.

Keempat, pengelolaan sampah, dengan fokus utama pada sampah plastik.

Di Indonesia, 30 hingga 40 persen sampah dibuang ke sungai, dibakar, atau dikelola sendiri oleh masyarakat sehingga menghasilkan GRK dalam jumlah besar.

Menindaklanjuti fokus jangka pendek KADIN tentang pengelolaan sampah plastik, anggota KADIN telah membuat komitmen dan meluncurkan berbagai inisiatif untuk mengurangi plastik. Sesuai target Indonesia mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen pada tahun 2025.

Baca juga : Buka Toko ke 300, MR.DIY Indonesia Lebih Dekat, Serba Ada Dengan Harga Terjangkau

Selain itu, salah satu anggota tim pengurus inti KADIN yang merupakan produsen barang konsumsi rumah tangga telah secara aktif terlibat dalam Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia (National Plastic Action Partnership/NPAP), sebagai pemimpin dalam mendorong langkah-langkah nyata di seluruh rantai nilai.

Kelima, impact investment untuk perusahaan dengan iklim positif konsep green financing semakin populer secara global. Ini telah terbukti mengurangi emisi CO2 dengan mendorong investasi untuk proyek-proyek berkelanjutan.

Anggota pengurus inti KADIN, melalui APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia, membentuk Indonesia Impact Fund pada tahun 2019.

Pendanaan yang menargetkan terkumpulnya 10 juta dolar AS pada tahun 2021, memprioritaskan investasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) di berbagai bidang.

Seperti pengentasan kemiskinan, layanan kesehatan yang terjangkau, pendidikan berkualitas tinggi dan mudah diakses, peningkatan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, kota berkelanjutan dan perumahan yang terjangkau, serta pemberdayaan inovasi cerdas iklim.

Baca juga : Melalui Batik Biota Laut, Indonesia Bawa Pesan Pelestarian Lingkungan Ke Dunia

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Shinta W. Kamdani menegaskan, KADIN meyakini, kolaborasi antara sektor publik dan swasta serta pihak internasional perlu lebih didorong dan diperkuat pasca-COP26.

"Salah satu area kolaborasi potensial adalah pembentukan satuan tugas publik-swasta, untuk penyusunan roadmap carbon market Indonesia dan Kadin Net Zero Hub, yang menjadi pusat sumber daya bagi perusahaan swasta berbagi wawasan, pengetahuan, alat serta sumber daya lainnya dalam membangun Net Zero Journey," terang Shinta.

Selain itu, KADIN juga akan berfokus pada tujuh tema prioritas untuk mempercepat dekarbonisasi. Yaitu kolaborasi dalam penyusunan regulasi dan implementasi carbon pricing, pembangunan ekonomi berbasis hutan; peningkatan porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi percepatan adopsi mobilitas listrik, pengembangan program-program sirkularitas end-to-end di sector-sektor utama, inovasi dan perluasan praktik pertanian berkelanjutan, dan penggunaan pembiayaan berkelanjutan untuk mempercepat transisi.

KADIN juga menyambut baik berbagai upaya lain untuk mendorong kemitraan pemerintah- swasta-internasional guna membantu Indonesia memenuhi komitmennya terkait inisiatif perubahan iklim global. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense