RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan semua pihak bersiap menghadapi bencana.
Sebanyak 95 persen, didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, cuaca ekstrem, dan longsor.
Hal itu diingatkan Menko PMK Muhadjir Effendy saat Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta, kemarin.
Baca juga : NasDem Disarankan Usung Capres Hasil Musra
Apel yang diinisiasi Kemenko PMK bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini dilaksanakan secara hybrid dengan melibatkan 2.500 peserta luring dan peserta daring, dari unsur kepala daerah 10 Provinsi dan 34 kabupaten/kota berpotensi rawan banjir dan longsor di Indonesia.
Muhadjir bilang, Indonesia merupakan daerah rawan bencana, terbentang pada pertemuan lempeng tektonik, berada dalam Jalur Cincin Api Pasifik dan daerah cuaca ekstrem. Sehingga rawan terhadap bencana alam di beberapa daerah/wilayah di Indonesia.
Menurut data BNPB, sepanjang tahun 2022 telah terjadi sekitar 3.207 bencana, di mana 95 persen di antaranya disebabkan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, cuaca ekstrem dan longsor.
Baca juga : Kepala BNPT: Perkuat Identitas Budaya Indonesia
“Kondisi ini tentunya menjadi bahan pemikiran kita, masih diperlukan upaya yang lebih maksimal baik di tingkat nasional, daerah, hingga masyarakat,” kata Muhadjir.
Menurutnya, pada Oktober BNPB mencatat frekuensi rata-rata bencana, yakni 70 kali per pekan.
Bencana hidrometrologi basah merenggut korban jiwa tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya, yakni 50 orang.
Baca juga : Gandeng 7 Bank, Bukit Podomoro Mudahkan Masyarakat Beli Rumah
Selain itu, BMKG memperkirakan secara umum wilayah Indonesia saat ini berada pada kategori curah hujan menengah hingga tinggi.
“Kita harus terus siaga, karena potensi curah hujan tertinggi akan berlangsung dengan puncak pada Desember 2022 hingga Januari 2023,” ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.