BREAKING NEWS
 

Atasi TBC, Kemenkes-Pemkab Garut Gelar Rembuk Desa Siaga Tuberkulosis

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 21 Agustus 2020 20:17 WIB
Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto (Foto: Dok. Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemkab Garut melakukan Rembuk Desa Siaga Tuberkulosis, Selasa (18/8). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Kabinet Terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi tentang eliminasi TBC pada 20 Juli lalu.

Rembuk Desa ini dipimpin Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto dan Bupati Garut Rudy Gunawan. Kegiatan yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Ruang Rapat BAPPEDA Garut ini dihadiri 70 orang undangan yang berasal dari Muspida, Jajaran Pemkab Garut, dan Komunitas Peduli Tuberkulosis di Garut.

Baca juga : Resmikan Masjid, Pemkab Taput Miniatur Kerukunan Beragama

Pada pidato sambutannya, Bupati Garut menyampaikan bahwa daerahnya sadar bahwa Tuberkulosis masih menjadi salah satu masalah utama sesehatan selain stunting. Dia sadar bahwa penanganan TBC tidak bisa hanya dilakukan sektor kesehatan. Bupati menaruh perhatian dalam penyediaan Kawasan Sehat dan Peduli TBC yang diwujudkan dalam bentuk desa percontohan desa Siaga Tuberkulosis di Desa Sukamentri.

Adsense

"Pendekatan yang diambil dalam Desa Siaga di sini adalah melalui penataan kawasan kumuh, penyediaan rumah sehat dan rumah singgah bagi pasien TBC, serta bantuan sosial kepada para pasien TBC yang sedang dalam proses pengobatan yang didukung oleh Ormas dan Filantropis," katanya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (21/8).

Baca juga : Universitas 17 Agustus Gelar Wisuda Secara Online

Dirjen P2P Achmad Yurianto menekankan pentingnya masyarakat menjadi subyek dalam upaya pembangunan kesehatan. Sehingga mereka melakukan pola hidup sehat sebagai bentuk upaya pemenuhan kebutuhan mereka agar bisa hidup produktif dan bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Hal ini selaras dengan tema kampanye Elimiasi TBC yaitu “Sudah Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya”.

Upaya ini semakin penting di masa pandemi yang menekankan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat agar bisa selamat dari Covid-19. "Presiden Jokowi sudah memberikan komitmen tertinggi dengan memberikan 3 arahan penting pada saat Ratas 20 Juli 2020, yaitu pemberdayaan masyarakat untuk penemuan kasus dan keberhasilan pengobatan, penyediaan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan, dan menerapkan pola hidup dengan Adaptasi Kebiasaan Baru," ucapnya.

Baca juga : Jalankan Instruksi Jokowi, Kemenkumham Gelar Rapid Test Drive Thru

Pada Rembuk Desa ini disampaikan paparan dr. Maskut Farid, Kadinkes Garut, tentang situasi dan perkembangan eliminasi TBC di Garut. Kemudian, drg. Maya Marinda Montain, Kepala BBKPM Bandung, tentang konsep kegiatan Desa Siaga Tuberkulosis sebagai bagian dari program paru komunitas di Kabupaten Garut. Juga Ruli Oktavian, Ketua Yahintara (Yayasan Arsitek Hijau Nusantara), tentang kontribusinya untuk mengatasi masalah lingkungan sebagai langkah preventif dalam eliminasi TBC melalui penataan kawasan kumuh, memberikan edukasi pentingnya rumah tinggal yang sehat, bantuan teknis terkait hunian yang sehat bagi pasien TBC, dan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan. Saat ini, Yahintara telah bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman Pemkab Garut melalui program Nata Lembur. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense