BREAKING NEWS
 

Bertemu Menlu Hongaria, Menteri Bappenas Beberkan Potensi Indonesia

Reporter : NOVALLIANDY
Editor : MUHAMAD FIKY
Rabu, 17 Februari 2021 15:40 WIB
Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria, Peter Szijjártó, Selasa (16/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria, Péter Szijjártó, Selasa (16/2).

Pertemuan bilateral tersebut, membahas kemajuan kerja sama Indonesia-Hongaria dan potensi sektor kerja sama di masa mendatang.
 
Dalam pertemuan itu, Suharso menyampaikan berbagai insentif pajak yang sudah diatur oleh Pemerintah Indonesia. Di antaranya, adalah Tax Holiday, Tax Allowance dan pembebasan bea masuk.

“Kita berharap kebijakan ini dapat meningkatkan kepercayaan dan minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia,” ujar Suharso, Rabu (17/2).

Suharso mengatakan, saat ini Pemerintah Indonesia sedang bekerja keras untuk memulihkan ekonomi. Salah satunya, adalah dengan meningkatkan kepercayaan investor. “Karena Investasi adalah akar dari pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Baca juga : Retno-Blinken Telepon-teleponan, Bahas Peningkatan Kemitraan Indonesia-AS

Lebih jauh Suharso menyatakan, Hongaria dan Indonesia telah berkomitmen pada sejumlah kerja sama yang difokuskan pada bidang teknologi dan infrastruktur.

“Ada banyak potensi kerja sama dari perdagangan dan investasi terutama dengan rencana pembentukan Indonesia-Hongaria Investment Fund untuk mendukung pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Adsense

Selain itu, Hongaria juga berminat mendanai program Meningkatkan Pelayanan Iklim dan Kualitas Udara Nasional (BMKG) dan Sistem Intelijen Terintegrasi Kejaksaan Agung Indonesia serta proyek rumah sakit di bawah Kementerian Pertahanan. Hal itu tercantum dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM)/Blue Book 2020-2024.

Pinjaman Lunak 

Baca juga : Pertamina Kelar Bangun 12 Terminal BBM Di Indonesia Timur

Suharso menjelaskan, Pemerintah Hongaria menawarkan fasilitas pembiayaan dengan skema pinjaman lunak yang disediakan Hungarian Exim Bank dan asuransi kredit untuk eksportir Hongaria yang dibiayai Bank Umum Hongaria.

“Kementerian PPN/Bappenas akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan kementerian terkait untuk mempertimbangkan tawaran dari Pemerintah Hongaria tersebut,” jelasnya.

Ia mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri serta Perdagangan Hongaria telah menyepakati tata cara penggunaan pinjaman G to G.

Tata cara tersebut, yakni menggunakan mata uang EUR/USD dengan suku bunga 0,05 persen yang berbasis Commercial Interest Reference Rates dan memiliki masa tenggang dua tahun. Kemudian, periode pembayaran kembali 17,5 tahun dan status ikatan minimal 50 persen konten Hongaria.

Baca juga : Menteri Basuki Beberkan Fungsi Bendungan Tukul Untuk Warga Pacitan

Suharso menuturkan, Indonesia menerima pinjaman sebesar 36,4 juta dolar AS dari Hongaria pada 2016. Pinjaman itu dialokasikan untuk membiayai proyek ibu kota kecamatan Water Supply Program dan Small Water Treatment Plant untuk daerah kelangkaan air dan berakhir pada Agustus 2020.

“Kami mendapat pelajaran yang cukup baik dari proyek kerja sama terakhir di Water Supply yaitu pentingnya mengakomodasi konten lokal dalam proyek yang didukung pendanaan Hongaria terutama untuk proyek konstruksi,” tegasnya.[FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense