BREAKING NEWS
 

Genjot Disiplin Prokes

Masyarakat Yang Positif Covid Kudu Berani Lapor

Reporter & Editor :
ACHMAD ALI FUTHUHIN
Jumat, 18 Juni 2021 07:07 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan keterangan pers di Kantor Kepresidenan, Rabu (16/6/2021). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tak bosan mengingatkan masyarakat ikut berperan mencegah penyebaran virus Corona.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menegaskan, selain disiplin mematuhi protokol kesehatan untuk menekan kasus Covid-19 yang terus melonjak. Masyarakat juga diingatkan agar berani melapor jika positif terpapar virus itu.

Menurutnya, kenaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia kembali terjadi sejak dua minggu terakhir.

Baca juga : Patuhi Prokes, Menlu Ajak Masyarakat Sukseskan Vaksinasi Covid-19

“Angka keterisian ruang gawat darurat dan tempat tidur di rumah sakit sudah mengkhawatirkan, Bed Occupancy Ratio (BOR) sudah lebih dari 50 persen di beberapa daerah, bahkan sudah mencapai 100 persen,” ujar Reisa, dalam konferensi pers via daring di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

Lonjakan jumlah pasien yang drastis tercatat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Hingga kemarin, 80 persen tempat tidur yang tersedia telah dihuni oleh pasien positif yang dikarantina.

Menurutnya, varian baru Delta telah terkonfirmasi beredar di Jawa Tengah dan terdapat kemungkinan, sudah beredar di daerah lain.

Baca juga : Penyekatan Di Suramadu, 120 Orang Warga Madura Positif Covid-19

Tapi Reisa mengingatkan, varian apa pun yang akan muncul akibat mutasi alami virus, tidak mungkin akan menjangkiti apa­bila semua tindakan pencegahan dilakukan.

Selain menerapkan disiplin protokol kesehatan yang mencakup 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), Reisa juga mengingatkan pentingnya melapor ke Puskesmas jika seseorang merasa kontak erat dengan pasien positif.

Mereka juga mesti berani menjalani tes. Dan apabila positif, informasikan secara terus terang tentang siapa saja yang telah kontak erat dengannya selama beberapa hari ke belakang.

Baca juga : Ingat, Tidak Boleh Ada Stok Vaksin Di Daerah

“Pengendalian penularan saat ini bisa ditangani dengan 3T, tes, telusur, tindak lanjut dan terapinya atau dikenal juga dengan tes, lacak, dan isolasi,” ucap dokter lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) ini.

Adsense

Dia menegaskan, isolasi mandiri bukan tanpa sepengetahuan orang lain. Tapi harus dilaporkan ke Puskesmas dan tetap konsultasi dengan dokter. Hal itu akan mem­bantu pasien mendapatkan pertolongan dan perawatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense