Sebelumnya
Ross mengatakan, dia sudah berdialog panjang dengan Johnson setelah permintaan maaf sang PM kepada anggota parlemen, Rabu (12/1).
“Dia adalah perdana menteri, pemerintahnya yang memberlakukan aturan ini, dan dia harus bertanggung jawab atas tindakannya,” katanya seperti dikutip Reuters, kemarin.
Baca juga : Ngaku Hadiri Acara Minum-minum Di Tengah Lockdown, PM Inggris Didesak Mundur
Anggota komite Majelis Rendah Inggris Caroline Nokes menimpali, PM harus mengundurkan diri sekarang karena dia merusak seluruh kebanggaan Partai Konservatif.
“Dia harus keluar sekarang, atau dia pergi dalam waktu tiga tahun untuk ikut pemilihan umum,” ujarnya.
Baca juga : Dihujat Dulu, Baru Tobat
Seperti dilansir AFP, kemarin, undangan pesta kebun dikirim melalui email ke sekitar 100 staf Pemerintah oleh seorang asisten senior PM. Publik pun sempat dihebohkan atas bocornya email undangan tersebut.
Partai Nasional Skotlandia menggambarkan email itu, sangat keterlaluan. Sebelumnya, Johnson menolak mengakui hadir ke pesta tersebut.
Baca juga : Fahri Disebut Orang Dekat Wakil Ketua KPK Lili Pintauli
Selama akhir pekan, Inggris melampaui tonggak sejarah suram setelah mencatat 150.000 kematian akibat virus Corona. Inggris menjadi negara ketujuh tertinggi jumlah kasus Corona, setelah AS, Brazil, India, Rusia, Meksiko dan Peru. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.