BREAKING NEWS
 

Beijing Enggan Bahas Konflik Moskow Vs Kiev Di Forum G20

Dubes Ukraina Kecewa Pada China

Reporter : DIANANDA RAHMASARI
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Jumat, 18 Maret 2022 17:00 WIB
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin. (Foto Dok RM.ID)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menegaskan, agresi militer Rusia ke negaranya penting dibahas dalam pertemuan Group of Twenty, G20. Dia kecewa dengan sikap China yang enggan jika ada pembahasan konflik Rusia Ukraina di forum tersebut.

"Ini adalah masalah bahwa negara tetangga anda sedang perang. Saya kecewa mendengar posisi China seperti ini," keluh Dubes Hamianin dalam webinar yang diadakan Jakarta Foreign Correspondents Club, Rabu (16/3).

Baca juga : Dubes Djauhari Mantapkan Strategi Kolaborasi Kerja Sama Ekonomi RI-China

“Saya pikir China dapat melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan perang ini dalam beberapa hari. Sebagai mitra terdekat Rusia, China dapat memberinya nasihat dan ini akan menjadi suara yang sangat berpengaruh," sambungnya.

Pada kesempatan itu, Hamianin juga menyebut, konflik Rusia Ukraina ini dibiarkan berlarut-larut akan memberi dampak buruk bagi ekonomi global. 

Baca juga : Tiga Pernyataan Jokowi Di Forum D8, Demi Kemenangan Lawan Pandemi

Dia mencontohkan, akibat perang Rusia Ukraina, kemungkinan besar akan ada gagal panen besar-besaran di Ukraina. Sebagai pemasok gandum yang cukup besar, lanjutnya, jelas perang dengan Rusia akan merusak rantai pasokan pangan dunia.

Apalagi, menurut Hamianin, Ukraina adalah penyedia tepung terigu dan meslin terbesar kedua bagi Indonesia, setelah Australia. Dari Januari hingga November 2021, Indonesia mengimpor 2,76 juta ton kedua komoditas tersebut dari Ukraina. Berdasarkan data Badan Statistik Indonesia, nilai impornya senilai 821 juta dolar AS (Rp 11,7 triliun).

Baca juga : Airlangga Ketemu Paloh, Spekulasi Koalisi Di Pilpres 2024 Makin Kenceng

"Bagaimana anda bisa membahas pemecahan isu ekonomi global jika tidak mencari jalan keluar mengakhiri konflik?" tanyanya pada peserta webinar yang terdiri dari jurnalis dan akademisi.

"Saya harap, di pertemuan berikutnya, ada perwakilan G20 yang mau mengangkat isu ini," harapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense