Dark/Light Mode

Airlangga Ketemu Paloh, Spekulasi Koalisi Di Pilpres 2024 Makin Kenceng

Selasa, 2 Maret 2021 07:19 WIB
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh (kanan) (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh (kanan) (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh pada Senin (2/3), menimbulkan berbagai spekulasi politik.

Kedua pentolan itu digosipkan bakal menjalin koalisi pada tahun 2024, mengingat topik pembicaraan mereka adalah Konvensi Capres yang akan digelar Nasdem pada tahun 2022.

Peneliti Indopolling Network Wempy Hadir meramal, apabila konvensi berhasil dilaksanakan, posisi calon wakil presiden akan diberikan kepada Golkar.

"Sebagai ketua umum, Airlangga Hartarto mempunyai privilege untuk menjadi cawapres. Tinggal menunggu hasil konvensi, capres nanti jatuh ke siapa," ujar Wendy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/3).

Baca juga : Ridho Rhoma Ditangkap Polisi di Apartemen Jaksel

Wendy menengarai, rencana konvensi NasDem bakal memecah peta politik 2024. Kemungkinan, konvensi tersebut akan mengusung 3 pasangan capres-cawapres. Mengingat secara elektoral, Golkar dan Nasdem mempunyai kekuatan 25,4 persen kursi DPR.

Jika PKS ikut bergabung, poros ini mempunyai 34,1 persen kursi secara elektoral.

 "Itu artinya, mereka sudah layak secara undang-undang untuk mengusung paket capres dan cawapres di Pilpres 2024 nanti," jelas Wempy.

Poros berikutnya adalah poros PDIP-Gerindra. Wempy menilai, kekuatan partai yang pernah mesra di Pilpres 2009 ini cukup signifikan. Terlebih, partai ini merupakan ruling party alias partai berkuasa. Punya sumber daya kekuasaan yang sangat berpengaruh, untuk memenangkan Pilpres 2024.

Baca juga : Pemantau Pemilu Apresiasi Partisipasi Tinggi Di Pilkada 2020

"Bisa saja, PKB bergabung dengan poros ini. Jadi, secara elektoral, perolehan kursi DPR untuk poros ini adalah 45,92 persen. Persentase ini sangat layak untuk mengusung capres dan cawapres di 2024," terang Wempy.

Dia optimis, tanpa berkoalisi sekalipun, PDIP bisa mengusung capres dan cawapres sendiri karena mempunyai kursi DPR sekitar 22,26 persen.

Bagaimana dengan Demokrat? Wempy menilai, partai berlambang mercy ini bisa saja menggandeng PAN dan PPP, "Secara elektoral, mereka punya perolehan kursi DPR sekitar 20,34 persen," papar Wempy.

Namun, pilpres masih jauh. Pertemuan Bos Golkar dan Bos Nasdem belum tentu terafiliasi dengan 2024.

Baca juga : Airlangga Ajak Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma Konvalesennya

"Bisa saja, cuma manuver politik semata untuk menaikkan posisi tawar mereka dalam koalisi yang ada hari ini. Apalagi, kedua partai tersebut merupakan mitra koalisi pemerintah saat ini," pungkas Wempy. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.