BREAKING NEWS
 

Menlu Javad: Mau Negosiasi, Amerika Kudu Hormati Iran

Negeri Mullah Tak Ciut Ditekan Washington...

Reporter : DIANANDA RAHMASARI
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Selasa, 2 Juli 2019 06:25 WIB
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tekanan terus menerus yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) tak menciutkan nyali Iran. Negeri Para Mullah itu tidak akan pernah menyerah terhadap tekanan. Iran tak ciut ditekan Washington.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menegaskan, apabila Washington mau bernegosiasi seharusnya mereka menunjukkan rasa hormat.

Dalam beberapa pekan terakhir ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat tajam. Satu tahun setelah Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), AS menekan Iran dengan memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap mereka.

Kesepakatan nuklir tersebut bertujuan mengekang program nuklir Teheran dengan imbalan pencabutan sanksi keuangan internasional.

“Iran tidak akan pernah menyerah pada tekanan Amerika Serikat. Amerika harus berupaya menghormati Iran. Jika mereka ingin berbicara dengan Iran maka mereka harus menunjukkan sikap hormat,” kata Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif melalui pidato yang disiarkan langsung stasiun teve pemerintah, dilansir Reuters.

Baca juga : Tips Agar Investor Tekfin China Sukses di Tanah Air

Trump telah menyerukan pembicaraan “tanpa syarat” dengan para ulama Iran. Sementara itu, Teheran mengesampingkan hal tersebut dengan mengatakan Trump harus melanjutkan kembali kesepakatan apabila dirinya ingin bernegosiasi dengan Iran.

Untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran setelah Teheran menjatuhkan drone AS tak berawak bulan lalu, Trump memberlakukan sanksi pada otoritas tertinggi Iran Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat senior Iran lainnya.

Teheran menyebut sanksi terbaru AS idiot. Negeri Para Mullah itu juga memperingatkan AS atas pelanggaran wilayah udaranya. Washington mengatakan pesawat tak berawak itu berada di langit internasional ketika dijatuhkan Iran. Belum lama ini, Iran menyita perhatian utama AS dan Arab Suadi. Trump dengan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) membahas Iran di Osaka, Jepang. Keduanya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Osaka, Jepang.

Adsense

Hal itu dikatakan juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley, yang menyebut perbincangan keduanya sangat produktif. “Mereka membahas peran penting Arab Saudi dalam memastikan stabilitas di Timur Tengah dan pasar minyak global,” ujar Gidley dilansir Anadolu Agency, Sabtu (29/6).

Selain itu, Gidley mengatakan, keduanya membahas soal meningkatnya ancaman dari Iran, peningkatan perdagangan, dan investasi antara kedua negara. Trump dan MBS juga membahas pentingnya masalah hak asasi manusia.

Baca juga : Nonton Televisi Jebol Kantor Polisi

Menjelang pertemuan bilateral dengan MBS, Trump mengatakan suatu kehormatan besar dapat bersama Pangeran Putra Mahkota.

Riyadh merupakan pembeli yang baik untuk produk-produk AS, kata Trump beberapa waktu lalu. Sementara itu, MBS mengucapkan terima kasih kepada Trump atas komentarnya dan berharap keselamatan bagi kedua negara tersebut.

Kendati demikian, Utusan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook, mengatakan, Pemerintah AS akan menjatuhkan kembali sanksi kepada negara manapun yang mengimpor minyak Iran tanpa pengecualian.

“Kami akan menjatuhkan sanksi atas impor minyak mentah Iran,” kata Hook ketika ditanya tentang penjualan minyak mentah Iran ke Asia.

AS juga akan melihat laporan minyak mentah Iran ke China. Saat ini tidak ada keringanan minyak. “Kami akan memberi sanksi atas pembelian ilegal minyak mentah Iran,” ujar Hook.

Baca juga : Tidak Terobsesi Jadi PM, Anwar Pantas Jadi Inspirasi

Teheran telah menjual peningkatan volume produk petrokimia dengan harga di bawah harga pasar di negara-negara, termasuk Brasil, China, dan India, sejak AS menerapkan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran pada November.

Iran memang memiliki sejarah menggunakan perusahaan depan untuk menghindari sanksi, memperkaya rezim, dan mendanai petualangan asingnya, kata Hook.

Menurut dia, Iran melanggar hukum maritim untuk menyembunyikan ekspor minyaknya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense