Dark/Light Mode

Bertemu Di Zona Demiliterisasi, Trump Dan Kim Salaman

Minggu, 30 Juni 2019 14:51 WIB
President Donald Trump meets with North Korean leader Donald Trump dan Kim Jong-un di kawasan Zina Demiliterisasi (DMZ) antara Korea Selatan dengan Korea Utara, Minggu (40/6). (Foto Associated Press)
President Donald Trump meets with North Korean leader Donald Trump dan Kim Jong-un di kawasan Zina Demiliterisasi (DMZ) antara Korea Selatan dengan Korea Utara, Minggu (40/6). (Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Zona Demiliterisasi (DMZ). Mereka bersalaman. Pertemuan hari itu mencetak sejarah dan simbol perdamaian.

DMZ adalah areal yang membagi dua Korea. Trump ke sana, tepatnya DMZ Panmunjom dalam kunjungannya ke Korea Selatan. Kedatangannya dimanfaatkan juga untuk bertemu Kim Jong-un.

Di zona itu, Trump melangkahkan kakinya ke Korea Utara. Trump menjadi Presiden AS pertama yang menyeberang ke Korea Utara setelah bertemu Kim di zona demiliterisasi.

Baca juga : Redakan Perang Dagang Dengan China, Trump Mau Cetak Sejarah

Kritikus telah menganggapnya sebagai teater politik murni, tetapi yang lain mengatakan itu bisa menjadi awal adegan untuk pembicaraan di masa depan. Pertemuan terakhir mereka di Hanoi, Vietnam, berakhir tiba-tiba tanpa ada kemajuan dalam pembicaraan denuklirisasi.

Berbicara kepada wartawan bersama Kim di DMZ, Presiden Trump mengatakan itu adalah momen sangat bersejarah. Trump mengatakan bangga melangkahi garis antara Korea.

Kim, dalam pernyataan yang jarang kepada pers, mengatakan pertemuan itu adalah simbol dari hubungan sangat baik antara dia dan Trump.

Baca juga : Pertamina Hulu Energi Raih HSE Award Dari SKK Migas

Panmunjom dikenal sebagai desa gencatan senjata. Terkait hal ini, Trump mengungkapkan, dia sangat menantikan pertemuannya dengan Kim Jong-un di DMZ.

Sebelumnya, Trump sempat mencuitkan keinginannya untuk datang ke Korea Utara jika pertemuannya dengan benar-benar terwujud.  "Tentu saya mau, saya mau. Saya akan sangat nyaman melakukan itu. Saya tak masalah," ujar Trump. "Ini [pertemuan] akan sangat singkat tapi tidak apa-apa. Jabat tangan sangat berarti," katanya.

Lebih lanjut kata Trump, Kim sangat ingin bertemu dengannya setelah pertemuan terakhir mereka di KTT Hanoi, Vietnam pada 28 Februari lalu yang berakhir tanpa kesepakatan terkait upaya mengakhiri program nuklir Pyongyang.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.