BREAKING NEWS
 

Amerika-Iran Ternyata Pernah Romantis Di Piala Dunia 1998

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Rabu, 30 November 2022 09:30 WIB
Momen manis saat Amerika bertemu Iran di Piala Dunia 1998. (Foto: Getty Images via BBC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tensi tinggi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, bukan pertama kali terjadi.

Sejak lama, kedua negara punya riwayat hubungan geopolitik yang cukup riweuh. Terutama, setelah revolusi Iran menggulingkan Mohammad Reza Pahlevi yang pro-Amerika, pada 1979.

Di tengah ketegangan itu, Amerika dan Iran ditakdirkan berada dalam satu grup di Piala Dunia 1998 Prancis. Bersama Jerman dan Yugoslavia, kedua tim menghuni Grup F. 

Tak ingin situasi menjadi lebih runyam, Presiden Federasi Sepak Bola Iran meminta para pemain membawa karangan bunga mawar putih ke lapangan. Untuk diberikan kepada pemain AS.

Bunga-bunga ini dimaksudkan sebagai simbol perdamaian, dalam momen Piala Dunia 1998. 

Timnas Amerika dan Iran bahkan foto bersama, sebelum pertandingan dimulai. Cukup romantis.

Baca juga : Wamendag Dukung Partisipasi Perempuan Dalam Dunia Usaha

"Presiden Federasi Iran ingin menggunakan pertandingan itu, untuk menunjukkan negaranya berada dalam cahaya terbaik," kata Petugas Media FIFA Mehrdad Masoudi kala itu.

Pertemuan di Lyon ini, terjadi 20 tahun setelah hubungan diplomatik antara kedua negara terputus akibat penyerbuan kedutaan AS di Teheran pada 1979 dan krisis sandera 444 hari berikutnya.

Hanya satu bulan sebelum kick-off, Departemen Luar Negeri AS melabeli Iran sebagai negara sponsor terorisme "paling aktif" di dunia. Sementara beberapa pejabat tinggi Iran, terus menyuarakan retorika anti-AS.

Terlepas dari ketegangan yang terlihat di aula PBB dan di Teluk Persia, skuad Iran yang dikomandoi Jalal Talebi,  memutuskan untuk memulai pertandingan dengan sinyal kuat. Bahwa satu-satunya persaingan antara Iran dan Amerika, hanya di lapangan rumput.

"Kami memutuskan untuk membuat sesuatu yang istimewa," kata Talebi, dalam video yang diproduksi ESPN.

Adsense

"Mari kita masuk ke dalam, dan memberi mereka bunga yang bagus untuk mengatakan, bahwa kita di sini untuk perdamaian. Kita datang tidak untuk berperang atau apa pun," imbuhnya. 

Baca juga : Kemenperin Maksimalkan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Gayung bersambut. Amerika bersedia mengambil peran sebagai tim yang berjalan ke arah Iran.

Mereka pun foto bersama, dengan banyak pemain tersenyum, menjelang pertandingan yang penuh tekanan.

"Saya pikir itu bagus," kata Cobi Jones, yang saat itu menjadi gelandang tim AS. 

"Ini seperti tanda olahraga mengalahkan politik dan sebagainya. Itu sangat penting. Bagus kita punya foto seperti ini," ucapnya lagi.

Hari-hari menjelang pertandingan Grup B Piala Dunia pada Rabu (30/11), ditandai dengan ketegangan. Di tengah meluasnya protes anti-pemerintah di Iran. Dan tepat setelah Federasi Sepak Bola AS menghapus lambang Republik Islam dari bendera yang diposting di grafis online.

Foto-foto itu kemudian dihapus. Pelatih AS Gregg Berhalter meminta maaf.

Baca juga : Gile! Resign Demi Nonton Piala Dunia

"Terkadang, ada hal-hal di luar kendali. Kami hanya fokus pada sepak bola," ujarnya.

Tim AS memasuki pertandingan dengan semangat tinggi. Tak ingin nasib buruk dilibas Iran 1-2 di Piala Dunia 1998, terulang kembali. Meski kedua negara tersingkir dari turnamen setelah pertandingan.

Alexi Lalas, komentator Fox Sports yang merupakan anggota tim 1998, mengatakan kepada Associated Press bahwa tim AS disarankan untuk tidak mengabaikan geopolitik yang lebih luas seputar pertandingan saat ini.

"AS harus memahami pentingnya permainan ini, tidak hanya dari sudut pandang sepak bola. Tetapi juga dari sudut pandang budaya," kata Lalas.

Pertandingan AS-Iran di Qatar berakhir dengan kemenangan  1-0 untuk Amerika, lewat gol semata wayang Christian Pulisic di menit ke-38.

Bersama Inggris yang merupakan jawara Grup B, AS melenggang ke 16 besar. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense