BREAKING NEWS
 

Rektor Unhan Paparkan Professional Military Education Abad ke-21 di Brunei

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Rabu, 8 Maret 2023 14:08 WIB
Rektor Unhan Laksdya TNI Prof Amarulla Octavian menjadi pembicara pada Southeast Asia Conference of Commandant, di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. (Foto: Dok. Unhan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksdya TNI Prof Amarulla Octavian menjadi pembicara pada Southeast Asia Conference of Commandant, yang berlangsung pada 7 dan 8 Maret 2023 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Konferensi internasional diselenggarakan bersama antara Commandant of Defense Academy the Royal Brunei Armed Forces bersama Commandant of Defense Academy the United Kingdom.

Seperti keterangan yang diterima redaksi, Rabu (8/3), konferensi internasional ini dihadiri para pimpinan universitas pertahanan dan akademi Angkatan Bersenjata dari 9 negara dengan masing-masing delegasi. Konferensi juga dihadiri para Atase Pertahanan negara-negara anggota Commonwealth, pakar pendidikan beberapa universitas di Brunei, lembaga think tank, dan LSM.

Adsense

Baca juga : Shure Tawarkan Solusi AV Dengan STEM Ecosystem di Indonesia

Berbicara pada sesi pertama hari kedua, Amarulla Octavian memaparkan pentingnya Pendidikan Militer Profesional (Professional Military Education) pada abad ke-21 juga harus membahas international security dan global security. Degradasi lingkungan dan perubahan iklim dapat masuk ke dalam kurikulum pendidikan militer pada semua strata pendidikan. Peran militer memegang inisiatif dan pelopor untuk menjaga lingkungan hidup sangat dibutuhkan.

Paparan berjudul "RIDU Proposal: Navy's Role in Dealing with Climate Change" mendapat apresiasi tinggi dari peserta konferensi. Peran Angkatan Laut mengatasi ancaman lingkungan maritim dipaparkan hingga modifikasi kurikulum pendidikan agar para prajurit dan perwira Angkatan Laut paham dan mampu mengatasi jenis ancaman yang baru.

Baca juga : Restoran Ayam Goreng Cepat Saji Popeyes Resmi Hadir di Indonesia

Teknologi Angkatan Laut harus dirancang agar semua kapal perang dan semua aset harus ramah lingkungan sejalan dengan Program PBB Sustainable Development Goals (SDGs). Para dosen dan guru militer harus memiliki kompetensi, kapabilitas dan kapasitas untuk mengajarkan materi-materi kuliah berbagai upaya dan strategi baru menghadapi ancaman lingkungan maritim.

Pendidikan Militer Profesional yang dipaparkan tersebut merupakan inisiatif dan inovasi sekaligus kreativitas Unhan sebagai kontribusi positif yang dapat diterima pada tataran internasional.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense