BREAKING NEWS
 

Ajak Pemimpin Dunia Hentikan Perang

Jokowi Tunjukin Kesaktiannya

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : UJANG SUNDA
Senin, 22 Mei 2023 08:00 WIB
Presiden Jokowi berbicara pada KTT G7 sesi kesembilan dengan tema: Menuju Dunia yang Damai, Stabil, dan Sejahtera, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi berusaha keras menghentikan perang Rusia-Ukraina. Jokowi pun tak menyia-nyiakan forum KTT G7 di Jepang. Dia menunjukkan “kesaktian” dengan mengajak para pemimpin dunia untuk melakukan revolusi besar dan menghentikan perang itu. 

Ajakan itu disampaikan Jokowi saat berbicara pada KTT G7 sesi kesembilan dengan tema “Menuju Dunia yang Damai, Stabil, dan Sejahtera”, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, kemarin. Ia menyerukan, pemimpin dunia harus berani bersikap menghentikan perang dan menciptakan perdamaian. Sebab, perang hanya akan mengorbankan rakyat.

"Sebagai pemimpin, kita harus punya keberanian dan kemauan melakukan revolusi besar untuk membawa perubahan dan perbaikan agar perang dapat dihentikan," tegas Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, di hati yang terdalam, sebenarnya para kepala negara ingin dunia berada dalam kedamaian, stabil, dan sejahtera. Namun, kondisi yang terjadi justru kontradiktif dengan keinginan tersebut. 

Kondisi geopolitik makin tidak karuan, justru selepas pandemi Covid-19 berhasil dijinakkan. "Distrust makin tebal, rivalitas makin meruncing, perang dan konflik masih terjadi di mana-mana," beber Jokowi.

Di tengah berbagai macam krisis dunia yang makin mengkhawatirkan, dia memandang, upaya bersama yang dilakukan untuk menyelesaikan perang belum menunjukkan perkembangan signifikan.

Baca juga : Gelar Adat Mitoni, Desainer Migi Resmikan Kampung Joglo Di Tanjung Lesung

Jokowi menegaskan, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran adalah tanggung jawab dan tujuan bersama. Sebab itu, ia meminta para pemimpin dunia berani revolusi besar-besaran. "Mari bersama lakukan perubahan," ajaknya.

Jokowi pun melakukan langkah konkret untuk menghentikan perang itu. Di tengah perhelatan G7, Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam pertemuan itu, kedua terlihat akrab. "Presiden Zelensky, senang bertemu Anda lagi," sapa Jokowi. "Senang bertemu Anda, bagaimana kabarnya?" jawab Zelensky. Jokowi mengatakan, dirinya dalam kondisi baik.

Di hadapan Zelensky, Jokowi mengaku selalu mengikuti perkembangan terbaru situasi konflik di Ukraina. "Saya ingin mendengar perkembangan situasi di Ukraina langsung dari anda Pak Presiden," kata Jokowi, yang juga berduka atas korban perang di Ukraina.

Adsense

Zelensky berterima kasih, karena Jokowi peduli terhadap negaranya. Mantan aktor itu pun menyatakan, kunjungan Jokowi ke Ukraina pada 29 Juni 2022 sangat berarti bagi negaranya. Sebab, saat Jokowi berkunjung ke Ukraina, situasi perang baru terjadi.

"Kunjungan di saat situasi saat itu sedang sulit. Terima kasih banyak. Kami tidak akan melupakan itu. Support itu," ucap Zelensky.

Baca juga : Komentari Penahanan Plate, Jokowi Percaya Kejagung

Zelensky lalu membahas pelaksanaan KTT G20 di Bali, tahun lalu. Saat itu, Ukraina diundang sebagai negara mitra. Zelensky meminta maaf karena tak bisa hadir ke Pulau Dewata. Sebab, situasi di negaranya sedang tidak mendukung untuk dirinya bepergian ke luar negeri.

Mendengar hal tersebut, Jokowi memuji sikap Zelensky. Menurutnya, menjadi keputusan yang baik jika seorang kepala negara tetap berada di negaranya saat situasi sulit.

Bagaimana sikap negara lain? Pemimpin dunia anggota G7 membuat pernyataan bersama. Mereka mendesak China untuk menekan Rusia agar mengakhiri perang dengan Ukraina dan menyelesaikan sengketa teritorial secara damai.

"Kami meminta China untuk menekan Rusia agar menghentikan agresi militernya, dan segera, sepenuhnya dan tanpa syarat menarik pasukannya dari Ukraina," tulis pernyataan para pemimpin G7, seperti dikutip AP, Sabtu (20/5).

Para pemimpin G7 menekankan, tidak ingin merugikan China, dan G7 mencari hubungan yang konstruktif dan stabil dengan Beijing. Mereka juga mengakui pentingnya terlibat secara terbuka. "Kami mendorong China untuk mendukung perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi berdasarkan integritas wilayah dan prinsip serta tujuan Piagam PBB," lanjut pernyataan itu.

Jokowi Diistimewakan

Ada momen unik yang dialami Jokowi saat pimpinan G7 dan negara mitra hendak melakukan sesi foto. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida memanggil-manggil Jokowi sesaat sebelum sesi foto dimulai.

Baca juga : Jokowi Bakal Perjuangkan Suara Negara Berkembang

Saat itu, para kepala negara telah siap dengan posenya masing-masing. Namun, masih ada ruang di samping Kishida, di barisan depan. Kishida dan Macron kompak memanggil Jokowi. "Joko... Jokowi," panggil Macron.

"Jokowi, I'm sorry," ucap Macron, meminta Jokowi menempati posisi foto. Kishida juga terlihat memanggil, melalui gestur tangannya.

Dalam sesi foto ini, Jokowi diapit Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di barisan depan. Di barisan kedua, ada PM India Narendra Modi yang berdiri di antara Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Presiden Amerika Serikat Joe Biden berada di barisan kedua, bersama PM Kanada Justin Trudeau.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense