Dark/Light Mode

Ngariung Bareng Pemimpin Negara G7

Jokowi Bakal Perjuangkan Suara Negara Berkembang

Sabtu, 20 Mei 2023 06:02 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana, meninggalkan Tanah Air menuju Hiroshima, Jepang, untuk menghadiri KTT G7. (Foto RM/HO Setkab)
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana, meninggalkan Tanah Air menuju Hiroshima, Jepang, untuk menghadiri KTT G7. (Foto RM/HO Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Group of Seven (KTT G7) di Hiroshima, Jepang, pada 19-21 Mei ini. Eks Wali Kota Solo ini akan ngariung dengan para pemimpin negara kaya itu dan menyuarakan kepentingan negara berkembang.

Jokowi menjadi satu dari delapan kepala negara non-anggota G7 yang diundang ke acara tersebut. Indonesia diundang sebagai Ketua ASEAN 2023. Para perwakilan negara non-anggota selain Indonesia yakni Australia, Brazil, Komoro (mewakili Uni Afrika), Cook Islands (Forum Kepulauan Pasifik), India (Ketua G20), Korea Selatan dan Vietnam. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan bergabung melalui video.

Perwakilan negara non-anggota ini membawa isu besar dari kawasan mereka untuk dibahas bersama tujuh negara anggota G7 (Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, Prancis) serta Uni Eropa.

KTT G7 kali ini secara umum membahas berbagai isu. Termasuk kebijakan ekonomi, keamanan, perubahan iklim, energi, dan gender. Selain itu, para pemimpin yang hadir juga akan mengutuk keras invasi Rusia ke Ukraina sembari menjanjikan dukungan berkelanjutan bagi Volodymyr Zelensky.

Baca juga : Penuhi Undangan KTT G7 di Jepang, Jokowi Perjuangkan Suara Negara Berkembang

Dikutip Associated Press, kemarin, isu lain yang dikabarkan menjadi fokus KTT G7 Hiroshima adalah meningkatnya ancaman China terhadap Taiwan, serta langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan ekonomi dan rantai pasokan pada China.

Sementara, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, kemarin, Jokowi disebut membawa isu perubahan iklim, pangan, energi dan suara dari negara-negara South Global.

“Kami akan membawa suara dari South Global yang intinya negara-negara berkembang harus didengarkan, bukan hanya negara-negara maju,“ ujar Jokowi sebelum lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin pagi.

Isu perdamaian, menurut Jokowi, juga akan dibahas dalam KTT G7 di Jepang. Termasuk isu mengenai Myanmar. Lokasi pembahasannya dianggap pas, karena Hiroshima merupakan simbol perdamaian.

Baca juga : Syifa Hadju, Main Bareng Pacar Bukan Kejar Setoran

Dalam lawatan ke Jepang, Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung.

Sanksi Baru Rusia

Para anggota G7 rencananya akan memberikan sanksi baru untuk Rusia. Kelompok G7 menargetkan perdagangan berlian Rusia dan entitas terkait invasi ke Ukraina.

Akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022, Moskow dijatuhi berbagai macam sanksi dari negara-negara Barat. Sanksi membuat Rusia jatuh ke dalam resesi.

Setelah 15 bulan invasi Rusia berjalan, G7 akan menambah dan memperkuat sanksi tersebut. Kelompok negara kaya itu akan mempertimbangkan bagaimana cara menjatuhkan sanksi terhadap perdagangan berlian Rusia.

Baca juga : Jokowi Pidato Soal Pemimpin Merawat Demokrasi, Teriakan Ganjar Presiden Menggema

Setiap tahunnya, perdagangan berlian Rusia mencapai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 75 miliar. Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengatakan, G7 kemungkinan akan memberlakukan larangan langsung terhadap perdagangan berlian Rusia. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.