Dark/Light Mode

Bank Dunia Puji Transformasi Ekonomi Hijau Indonesia

Rabu, 17 Mei 2023 09:30 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menemui Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, beserta jajaran di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (16/5) sore. (Foto: KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menemui Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, beserta jajaran di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (16/5) sore. (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Dunia (World Bank) mengapresiasi komitmen dan upaya konsisten Indonesia dalam mentransformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan. 

Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, kepada Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (16/5) sore. 

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang berdampak pada produksi emisi karbon, sama seperti yang terjadi di negara-negara berkembang lainnya. Namun, kabar gembiranya, laju produksi emisi karbon di Indonesia tidak sepesat pertumbuhan pendapatan per kapitanya,” kata Satu Kahkonen.

Baca juga : Cabor Gulat Kembali Torehkan Emas Untuk Indonesia

Intinya, ekonomi Indonesia dapat terus tumbuh, namun di waktu yang bersamaan, Indonesia juga mengurangi produksi emisi karbon.

Menurut data dari the Indonesia Country Climate and Development Report (CCDR), angka pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten mengalami peningkatan, namun angka emisi karbon di Indonesia justru menunjukkan tren penurunan. 

Tak hanya itu, berbagai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pemulihan lahan rusak, pencegahan deforestasi, perbaikan pemetaan lahan, dan pembentukan lembaga khusus untuk pengelolaan lahan, dinilai membuahkan hasil yang signifikan untuk menurunkan produksi emisi karbon. 

Baca juga : Gandung Pardiman: Duet PRAGA Jaga Ekonomi Dan Pancasila

Moeldoko juga mengapresiasi Bank Dunia yang telah menghasilkan riset independen CCDR yang menjelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan perubahan iklim sekaligus memotret bagaimana profil pertumbuhan ekonomi dan upaya-upayanya mengatasi perubahan iklim.

Menurut dia, Pemerintahan Presiden Jokowi memberikan perhatian yang sangat besar terkait dengan isu perubahan iklim. Misalnya dalam jangka panjang, Indonesia telah berkomitmen untuk menargetkan netral karbon di tahun 2060 mengikuti mandat Paris Agreement.

“Bahkan saat Indonesia menjabat Presidensi G20 tahun lalu, salah satu tema bahasan besar dalam pertemuan-pertemuan pentingnya adalah tentang green economy dan transisi energi,” kata Moeldoko. 

Baca juga : Kabupaten Ende Dukung Literasi Dan Transformasi Digital

Moeldoko juga menyebutkan beberapa kebijakan Presiden Jokowi yang dianggap efektif mengurangi angka deforestasi di Indonesia salah satu diantaranya adalah terkait Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit atau Inpres moratorium sawit. Selain itu, Presiden Jokowi juga sudah menyiapkan pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia seluas 30.000 hektar di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

“Jika berbicara tentang hubungan yang baik antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan emisi, saya optimis Indonesia memimpin dalam hal ini. Pemerintah menaruh perhatian dan komitmen besar terhadap transisi energi dan ini bukan hanya jargon atau janji kosong,” pungkas Moeldoko.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.