BREAKING NEWS
 

Rencana Pemindahan Ibu Kota Ikut Dikupas di FGD KBRI Den Haag

Reporter : DIANANDA RAHMASARI
Editor : UJANG SUNDA
Rabu, 4 Desember 2019 14:40 WIB
Suasana focus group discussion (FGD) mengenai rencana pemindahan ibu kota Indonesia oleh KBRI, di Den Haag, Belanda, Selasa (3/12). (Foto: KBRI Den Haag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, membahas rencana pemindahan ibu kota Indonesia dalam focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan KBRI, di Den Haag, Selasa (3/12). Dalam acara FGD yang didukung Diaspora Indonesia Task Force Livable Cities di Delft ini, para narasumber mengingatkan agar semua dilakukan dan dipikirkan dengan matang.      

 Indonesia dipandang perlu belajar banyak dari negara-negara yang memindahkan ibu kota termasuk pengalaman Belanda. Peserta yang antusias juga meminta pemikiran pertimbangan fasilitas yang ramah lingkungan dan ramah bagi kaum difabel, serta pandangan masyarakat Dayak lebih jauh mengenai rencana pemindahan Ibu Kota Negara.       

Pembicara tidak hanya datang dari Belanda dan Indonesia. Ada juga narasumber yang memberikan pemaparan lewat Skype. FGD dihadiri lebih dari 60 peserta yang secara antusias mengikuti sejumlah paparan yang mengupas berbagai perspektif mengenai rencana pemindahan ibu kota.      

Baca juga : Ini Upaya TPID Kendalikan Inflasi di DKI Jelang Akhir Tahun

"Kita berharap berbagai masukan terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia jadi pertimbangan oleh pusat. Apalagi mengingat banyaknya pengalaman dan juga expertise di Belanda termasuk diaspora, di bidang isu tata kota, smart and sustainable city," ujar Dubes Wesaka Puja dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (4/12).    

Adsense

"Kita juga memiliki potensi kerja sama, termasuk investasi pengembangan tata kota di wilayah Ibu Kota Negara baru bagi pengusaha Belanda di berbagai bidang pembangunan infrastruktur," tambahnya.        

Ahli Indonesia dari Universitas Leiden Prof David EF Henley mengupas mengenai sejarah ibu kota dari masa Hindia Belanda hingga kondisi Jakarta sekarang ini. Selain itu dosen Studi Kontemporer Indonesia ini juga memberikan gambaran agar pemindahan ibu kota juga harus disertai dengan pertimbangan matang. ”Untuk itu, perlu juga pemikiran mengenai dampak negatif yang mungkin timbul, dengan belajar dari pengalaman sejumlah negara yang memindahkan ibu kota,” ujarnya.      

Baca juga : Rencananya Jenazah Cecep Reza Dimakamkan di Rawamangun

Selain aspek tata kota dan lingkungan, perspektif budaya dan keragaman juga menjadi sorotan pembahasan FGD. Emilius Sudirjo, dari Forum Intelektual Dayak Nasional, menekankan pentingnya perhatian bagi kemajuan masyarakat setempat dan juga untuk mengakomodir budaya-budaya lokal. “Dengan demikian, Ibu Kota Negara baru akan menjadi rumah bersama baik bagi pendatang maupun warga setempat,” kata Emilius Sudirjo.      

Sedang arsitek salah satu Sayembara Desain Ibu Kota Baru Daliana Suryawinata menyampaikan berbagai aspek yang akan menjadi pertimbangan pada penjurian Sayembara Desain Ibu Kota Baru, termasuk pentingnya membangun kota yang inklusif.        

Wiwi Tjiook dari IDN Livable Cities dan Marcia van de Vlugt, ahli Spatial Planning dari Kementerian Dalam Negeri Belanda, menyoroti aspek-aspek penting yang dapat dipelajari dari pengalaman Belanda.        

Baca juga : Badan Otorita Pemindahan Ibu Kota Tak Perlu Lewat DPR

Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara Kementerian PUPR, Imam Santoso Ernawi, dalam pengantar menyebutkan pemerintah tidak hanya menyoroti tentang aspek perencanaan kebutuhan lahan. Menurut Imam juga menjelaskan tentang visi pembangunan Ibu Kota Negara yang mengedepankan identitas nasional, dan direncanakan akan dibangun sebagai kota yang  smart, green, beautiful dan sustainable. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense