BREAKING NEWS
 

Soal Tudingan Keterlibatan Putra Mahkota Saudi Dalam Kasus Pembunuhan Khashoggi

Trump: Laporan CIA Prematur

Reporter : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Editor : FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 18 November 2018 16:22 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: AP/theatlantic.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) telah menyimpulkan bahwa Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman atau MBS, bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Namun, Presiden AS Donald Trump menyatakan laporan itu masih prematur. “Mereka (CIA) belum mengakses apa pun, terlalu dini. Laporan itu sangat prematur,” ujar Trump sesaat sebelum meninjau korban kebakaran di California, Sabtu (17/11).

Namun, Trump juga tidak mengenyampingkan kemungkinan keterlibatan MBS dalam kasus pembunuhan kolumnis The Washington Post itu. “Tapi itu (laporan CIA) mungkin saja benar. Kita lihat saja,” imbuh Trump. Pemerintah AS akan merilis laporan lengkap soal pembunuhan Khashoggi pada Selasa, 20 Nopember mendatang.

Komentar Trump disampaikan setelah Kementerian Luar AS menyatakan, pemerintahnya masih terus bekerja demi mengungkap siapa sebenarnya dalang pembunuh Khashoggi. “Laporan yang kami terima mengindikasikan kesimpulan bahwa penyelidikan Pemerintah AS tidak akurat,” sebut juru bicara Kemlu AS Heather Nauert.

“Masih terdapat sejumlah pertanyaan yang belum terjawab soal terbunuhnya Khashoggi," imbuhnya. Nauert mengatakan, di satu sisi, Departemen Luar Negeri akan terus mencari fakta dan bekerja dengan negara lain, untuk mencari dan memproses mereka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Baca juga : Saudi Keras Kepala

Di sisi lain, negeri Paman Sam tetap berupaya mempertahankan hubungan strategis penting antara Amerika Serikat dan Arab Saudi. “Kami akan melakukan itu sambil mempertahankan hubungan strategis penting antara AS dan Arab Saudi,” tekan Nauert.

Awal pekan ini, Gedung Putih resmi menjatuhkan hukuman kepada 17 orang, terkait pembunuhan Khashoggi, termasuk Konsul Jenderal Saudi di Istanbul Mohammad al-Otaibi. Namun, dalam daftar tersebut, tidak ditemukan nama MBS.

Adsense

Terpisah, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengungkapkan, Trump pada Sabtu (17/11) telah mendapat penjelasan dari Direktur CIA Gina Haspel dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, mengenai laporan CIA yang dimaksud.

“Trump sangat yakin dengan laporan CIA,” ungkapnya. Untuk diketahui, laporan CIA ini diungkap oleh The Washington Post pada Jumat (16/11). Media tempat Khashoggi bekerja ini mengutip sumber seorang pejabat AS yang dekat dengan CIA.

Baca juga : Kasus Khashoggi, CIA Pojokin Putra Mahkota Saudi

Washington Post menyebut, CIA menyimpulkan MBS bertanggungjawab atas pembunuhan Khashoggi. MBS-lah yang memerintahkan pembunuhan jurnalis berusia 60 tahun itu. Kesimpulan CIA itu berdasarkan rekaman yang diberikan oleh pemerintah Turki dan sejumlah bukti lain, termasuk info dari intelijen AS.

Indikasi lainnya, adanya pembicaraan antara saudara pangeran yang juga Duta Besar Saudi untuk AS, Khalid bin Salman dengan Khashoggi. Khalid mengatakan kepada Khashoggi, bahwa dirinya harus pergi ke Konsulat Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen pernikahan, dan memberikan jaminan keamanan bagi yang bersangkutan.

Namun, lewat akun Twitternya, Jumat (16/11), Khalid membantahnya. Dia mengatakan kontak terakhirnya dengan Khashoggi dilakukan melalui pesan teks pada 26 Oktober 2017, hampir setahun sebelum kematian wartawan itu.

“Saya tidak pernah berbicara dengannya melalui telepon dan tentu saja tidak pernah menyarankan dia pergi ke Turki untuk alasan apa pun. Saya meminta Pemerintah AS untuk mengeluarkan informasi mengenai klaim ini,” ujarnya.

Baca juga : 17 Menteri Mundur, PM Inggris Kembali Digoyang Isu Brexit

Fatimah Baeshen, Juru Bicara Kedutaan Saudi di Washington pun membantah bahwa kedutaan dan Khashoggi melakukan pembicaraan yang membahas apa pun yang berkaitan dengan kepergiaan ke Turki. Bahkan, dia menyebut klaim yang diutarakan oleh CIA adalah salah. “Kami telah dan terus mendengar berbagai teori, tanpa melihat dasar yang jelas dari spekulasi ini,” elaknya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense