Dark/Light Mode

Pidato Di Depan Komunitas Keamanan ASEAN

Wiranto Singgung Myanmar Hingga Program Our Eyes

Rabu, 14 November 2018 14:37 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto (Foto:  IG @wiranto.official)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto (Foto: IG @wiranto.official)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mewakili Pemerintah Indonesia memimpin delegasi pada Pertemuan ASEAN Political and Security Council (APSC) ke-18 di Singapura. Dalam pertemuan tersebut, ada tiga hal utama yang dibahas, termasuk soal Myanmar dan berbagi informasi tangkal terorisme. Forum APSC di sela-sela KTT ASEAN ke-33 di Singapura merupakan forum terakhir di bawah Keketuaan Singapura. Pada 2019 akan diserahkan kepada Thailand.

“Sebelum KTT ASEAN ada pertemuan di bidang ekonomi, di bidang security, nah giliran saya membahas bidang security. Kita ketemu para menteri luar negeri tapi di Indonesia yang memimpin delegasi itu saya. Kita membahas masalah-masalah yang sudah lama kita bincangkan sebelumnya,”kata Wiranto, kemarin.

Baca juga : Sambangi Sulawesi Sebulan Sebelum Gempa

Hal yang pertama dibahas mengenai masalah di Myanmar. Dijelaskan, Wiranto, Pemerintah Indonesia sudah lama menyarankan agar ASEAN berperan besar untuk masalah Myanmar. Walaupun memang sudah ada beberapa negara ASEAN membantu Myanmar termasuk Indonesia.

Bahkan, Wiranto secara khusus diundang Pemerintah Myanmar dan bertemu Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Untuk memberi masukan guna menyikapi tuduhan-tuduhan dari komunitas internasional terhadap apa yang dilakukan Myanmar sehubungan dengan beberapa tuduhan tentang pelanggaram HAM.

Baca juga : Maria Darmaningsih Dianugerahi Chevalier dans l’Ordre des Arts et Lettres

“Tadi kita usulkan, sebaiknya negara-negara ASEAN ambil bagian dari penyelesaian Myanmar secara keseluruhan, tidak bisa membiarkan Myanmar mengurusi masalahnya sendiri karena sangat kompleks. Harus ada satu kepercayaan Myanmar kepada teman-teman yang terdekat adalah ASEAN. Terserah Myanmar nanti memilih siapa, tapi yang terpenting harus ada satu pernyataan-pernyataan dari negara-negara ASEAN menyangkut masalah yang dihadapi Myanmar.

Sebab, kerja sama ASEAN itu menyeluruh, tidak hanya menyangkut masalah ekonomi. Tapi banyak hal termasuk masalah keamanan,” papar Wiranto. Pembahas kedua yakni mengenai masalah keamanan siber. Kemajuan teknologi yang menyangkut kegiatan internet sudah luar biasa. Di ASEAN, pengguna internet mencapai 640 juta. Namun, kata Wiranto, penggunaan internet bukan saja untuk kegiatan positif. Tapi juga untuk kejahatan, termasuk terorisme, brainwash, memberi pelatihan, melakukan satu propaganda tertentu, dan sebagainya.

Baca juga : Angkatan Laut India-RI Latihan Bareng

Jadi diperlukan berbagi pengalaman dari negara-negara ASEAN untuk memperkaya langkah demi menghadang terorisme. Hal ketiga yang disinggung Wiranto adalah Our Eyes. Kerja sama berbagi informasi dan intelijen untuk kepentingan pertahanan maupun kepentingan menyangkut banyak hal termasuk terorisme. “Lewat Our Eyes, negara-negara ASEAN dapat bekerja sama. Sebab, kita menghadapi kejahatan internasional, maka batas negara otomatis tidak ada karena mereka tidak mengenal batas negara, bahkan undang-undang di negara mana pun. Kalau kita hanya single state, mengatasinya hanya dengan kemampuan sendiri itu tidak mungkin,” tutur Wiranto.

“Tadi saya juga menyampaikan apresiasi kepada negara ASEAN yang telah membantu Indonesia dalam menghadapai bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Serta mendorong penguatan dan pemanfaatan AHA Center dalam mobilisasi bantuan kemanusiaan di kawasan,” tandas Wiranto. Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.