BREAKING NEWS
 

Jadi Biang Kerok Kerusuhan, Twitter Kunci Akun Trump

Reporter : DIANANDA RAHMASARI
Editor : ADITYA NUGROHO
Kamis, 7 Januari 2021 11:12 WIB
Tampilan akun Twitter Presiden AS Donald Trump. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Cuitan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Twitter dinilai mengompori pendukungnya untuk berbuat kerusuhan. Twitter pun kunci akun Trump 12 jam.

Ini bukan kali pertama Twitter memberikan peringatan pada Trump. Twitter telah menghapus tiga kicauan akun Donald Trump @realDonaldTrump menyusul kerusuhan para pendukungnya di Gedung Parlemen AS, US Capitol, Washinton DC, Rabu (6/1).

"Akibat dari situasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sedang berlangsung di Washington, D.C., kami meminta penghapusan tiga tweet @realDonaldTrump yang telah diposting sebelumnya hari ini untuk pelanggaran berat dan berulang terhadap kebijakan Integritas Sipil kami," terang Twitter di akun resminya.

"Artinya, akun @realDonaldTrump akan dikunci selama 12 jam setelah Tweet tersebut dihapus. Jika Tweet tidak dihapus, akun tersebut akan tetap terkunci," sambung Twitter.

Baca juga : Dubes Ibnu Hadi Pamitan Kepada Wakil Perdana Menteri Vietnam

Dalam blog resminya, Twitter mengumumkan kebijakan integritas sipil pada 20 Oktober 2020, yang melarang penggunaan layanan Twitter untuk tujuan memanipulasi atau mencampuri pemilu atau proses sipil lainnya. Ini termasuk mengunggah atau membagikan konten yang dapat menekan partisipasi atau menyesatkan orang tentang kapan, di mana, atau bagaimana berpartisipasi dalam proses sipil.

Sebelumnya YouTube, Facebook, dan Twitter menghapus salah satu unggahan Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/1) setelah dia menyerukan para perusuh yang menyerbu US Capitol untuk pulang, tetapi mengulangi tuduhan ada kecurangan pemilu AS tanpa bukti yang telah mendorong pendukungnya untuk menyerbu gedung parlemen AS.

Adsense

Diberitakan New York Times, Twitter juga menghapus dua twit lainnya dari presiden pada Rabu, termasuk satu twit yang menyerang Wakil Presiden Mike Pence dan satu lagi menyebut para perusuh sebagai "patriot yang hebat."

Dalam video 62 detik yang diunggah di YouTube, Facebook, dan Twitter Rabu sore, Trump mengulangi klaim tak berdasarnya bahwa pemilihan presiden telah dicuri.

Baca juga : Perkebunan Jadi Penyumbang Tertinggi Pertumbuhan Sektor Pertanian

YouTube menghapus video tersebut, menurut juru bicara perusahaan, yang mengatakan bahwa unggahan itu melanggar kebijakannya terhadap konten yang menuduh kecurangan pemilih yang meluas selama pemilu 2020. 

Juru bicara YouTube mengatakan, akan mengizinkan pengguna untuk mengunggah ulang video jika berisi konteks edukasi.

Facebook awalnya menangani kiriman tersebut dengan menambahkan label yang mengarahkan pengguna ke sumber resmi informasi pemilu dan menulis, "AS memiliki undang-undang, prosedur, dan lembaga yang dibentuk untuk memastikan integritas pemilu kita."

Namun, Facebook kemudian meningkatkan keputusannya dengan menghapus unggahan tersebut seluruhnya.

Baca juga : Jika Biden Menang, Apa Yang Akan Dilakukan Trump?

Sebelumnya, ratusan pendukung Trump menyalakan flare saat berkumpul di Gedung Capitol Amerika Serikat di Washington, Rabu (6/1). Saat itu, Wakil Presiden AS, Mike Pence memimpin pembukaan sesi gabungan Kongres untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden atas Trump. [DAY]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense