RM.id Rakyat Merdeka - Seorang perempuan lanjut usia Palestina, Rahmeh Abu Ahour (67 tahun), meninggal karena serangan jantung, menyusul aksi penggerebekan oleh militer Israel ke rumah keluarganya, di Desa Abu Njeim, timur kota Bethlehem.
Demikian dikutip dari sumber keamanan setempat oleh kantor berita Palestina, WAFA. Disebutkan, Rahmeh mengalami serangan jantung setelah aksi serangan militer Israel ke rumah saudara laki-lakinya.
Baca juga : Bertemu Menlu Hongaria, Menteri Bappenas Beberkan Potensi Indonesia
Tentara Israel masuk dan menggeledah rumah dan menyita bendera dan spanduk Palestina di rumah tersebut. Kondisi ini memicu kepanikan dan ketakutan keluarga di rumah itu, hingga membuat Rahmeh pingsan.
Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit di Kota Beit Jala, sebelah barat Betlehem. Namun, akhirnya Rahmeh meninggal akibat serangan jantung.
Baca juga : Presiden Tak Bisa Disuap
Hampir setiap hari, pasukan Israel melakukan penyerbuan ke rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat. Alasannya, mereka mencari buronan orang-orang Palestina. Kondisi ini kemudian juga sering memicu bentrokan dengan penduduk.
Penggerebekan ini, yang juga terjadi di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, dilakukan secara sewenang-wenang, tanpa perlu surat perintah penggeledahan. Bisa terjadi kapanpun dan di manapun, semaunya militer Israel.
Baca juga : Asosiasi Apresiasi Upaya Pemerintah Tekan Impor
Di bawah hukum militer Israel, komandan militer memiliki otoritas eksekutif, legislatif dan yudisial penuh atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Warga Palestina tidak berhak mempertanyakan kepada pemerintah Israel soal aturan ini. [RSM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.