BREAKING NEWS
 

Ketat Dan Misterius, Persidangan Blogger Australia Di China Tanpa Pendampingan

Reporter : PAUL YOANDA
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Kamis, 27 Mei 2021 20:14 WIB
Duta Besar Australia untuk China Graham Fletcher bicara dengan wartawan di luar pengadilan, Beijing No. 2 Intermediate Peoples Court, di Beijing, China, 27 Mai 2021. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - China mengadili blogger Australia, Yang Hengjun (56), yang didakwa melakukan tindakan spionase. Persidangan yang berlangsung di Ibu Kota China, Beijing, Kamis (27/5/2021). Persidangan digelar tertutup dan dijaga ketat.

Bahkan, Duta Besar Australia untuk China Graham Fletcher, tak diperkenankan memasuki ruang sidang. Saat itu, Fletcher ditolak saat hendak masuk ke ruang sidang nomor 2, Pengadilan Rakyat Menengah Beijing.

Tidak ada yang tahu bagaimana pengadilan berjalan karena tanpa pendampingan staf konsuler Australia. Terasa misterius. Rincian kasus yang didakwakan pada Yang masih dirahasiakan.

Namun, berdasarkan informasi yang dirilis pengadilan, Yang disebut sebagai salah satu mata-mata. Dia terancam hukuman penjara 10 tahun atau lebih, karena dianggap membahayakan keamanan nasional. Yang telah membantah tuduhan terhadapnya itu.

Baca juga : Menpora Fokus Bantu Pengembangan Kewirausahaan Pemuda

"Sayang sekali, kami tidak bisa masuk. Alasan yang diberikan adalah karena situasi pandemi tetapi kementerian luar negeri juga telah memberi tahu kami karena ini adalah kasus keamanan nasional sehingga kami tidak diizinkan untuk hadir," kata Fletcher kepada wartawan di luar pengadilan, Kamis (27/5/2021). 

“Ini sangat disesalkan, memprihatinkan, dan tidak memuaskan. Kami sudah lama mengkhawatirkan kasus ini, termasuk karena kurangnya transparansi. Karena itu kami menyimpulkan bahwa ini adalah penahanan sewenang-wenang.

Adsense

Pengadilan itu disebut tertutup untuk umum. Bahkan istri Yang, Yuan Xiaoliang, yang telah melakukan perjalanan ke Beijing dari Shanghai tidak dapat menghadiri sidang pengadilan tersebut.

Yang Hengjun dan istri, Yuan Xiaoliang (Foto Associated Press/Chongyi Feng)

Yang Hengjun, yang telah ditahan sejak tiba di China pada Januari 2019, tidak memiliki akses ke keluarga dan hanya diperkenankan menjalin kontak terbatas dengan pengacaranya, kata pemerintah Australia.

Baca juga : Gerakkan Literasi, Perpusnas Gelar Pameran Lukisan Menjawab Pandemi

Dalam pesan terakhirnya kepada keluarga dan teman-teman di Australia sebelum sidang, Yang mengatakan pada bulan Maret bahwa kesehatannya telah memburuk. Tapi mereka tidak perlu khawatir karena dia "tidak takut".

"Jika seseorang ingin membalas dendam atas tulisan saya, tolong jelaskan pada orang-orang di China tentang pentingnya tulisan saya bagi mereka," ujar Yang.

Yang adalah warga negara Australia yang lahir di China. Dia tinggal di New York, Amerika Serikat (AS), sebelum ditahan di China dua tahun lalu. Yang menulis tentang politik China dan AS secara online. Dia merupakan blogger terkenal. Ia juga menulis serangkaian novel mata-mata.

Sementara Menlu Australia Marise Payne mengatakan, bahwa komunikasi Yang dengan keluarganya di Australia sangat menyedihkan, dan sangat sulit. Lebih lanjut, kata Payne, pihaknya menginginkan proses yang transparan dan terbuka.

Baca juga : Genjot Produksi Pangan, Bupati Malang Puji Kerja Nyata Mentan Di Lapangan

"Kami tidak mencampuri sistem hukum China. Kekhawatiran yang kami angkat adalah masalah keabsahan persidangan," katanya.

Hubungan diplomatik antara kedua negara memburuk sejak Yang ditahan. China memberlakukan sanksi perdagangan terhadap produk dari Australia. China juga bereaksi keras atas seruan Australia untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul Covid-19, serta larangan 5G Australia pada raksasa telekomunikasi Huawei. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense