BREAKING NEWS
 

Presiden Afghanistan Janji Kembali, Ini Pengakuannya...

Reporter & Editor :
MUHAMMAD RUSMADI
Kamis, 19 Agustus 2021 23:40 WIB
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. [Foto: Reuters]

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menegaskan dia akan kembali ke negaranya, melanjutkan perjuangannya demi hak dan nilai-nilai rakyat.

Sebelumnya, pada Minggu (15/8), Ghani meninggalkan Afghanistan, sesaat Taliban menguasai Ibu Kota Kabul. Saat itu, pasukan Pemerintah Afghanistan juga tidak memberikan perlawanan terhadap Taliban.

Baca juga : Pemerintah Komit Kembangkan Industri Sawit Berkelanjutan

Dalam pernyataan video perdananya setelah muncul di Uni Emirat Arab (UAE), Ghani menyatakan, dia meninggalkan negara itu demi menghindari pertumpahan darah di Kabul berhadapan dengan pasukan Taliban.

Adsense

"Saya sedang mendiskusikan kepulangan saya ke Afghanistan, agar saya dapat melanjutkan upaya untuk keadilan, nilai-nilai Islam, dan nasional yang sesungguhya," kata pria bernama lengkap Mohammad Ashraf Ghani Ahmadzai ini kepada kantor berita Turki, Anadolu.

Baca juga : Taliban Ambil Alih Afghanistan, Ini Pelajaran Yang Bisa Dipetik Indonesia

Dia juga menegaskan tidak berniat melarikan diri dari Afghanistan atau hidup di pengasingan. "Saya ingin mengalihkan kekuasaan ke Taliban secara damai. Tetapi saya diusir dari Afghanistan, di luar keinginan saya," ujar pria yang pernah mengajar di Kabul University, Aarhus University, Denmark, University of California, Berkeley, AS dan Johns Hopkins University, AS ini.

Namun dia diberitahu bahwa Taliban ada di Kabul. Padahal, aku Ghani, ada kesepakatan, Taliban tidak akan memasuki Kabul. “Tetapi mereka melakukannya. Saya tidak ingin digantung, karena sebagai presiden, saya adalah kehormatan Afghanistan. Saya tidak takut mati," tegasnya lagi.

Baca juga : Moeldoko: Presiden Jokowi Terbuka, Nggak Pernah Musingin Kritik...

Ghani juga membantah tuduhan melarikan diri dengan sejumlah besar uang tunai. Menurutnya, tudingan tersebut adalah upaya pembunuhan karakter. “Tanyakan ini ke Bea Cukai UEA. Saya bahkan tidak sempat mengganti sepatu saya. Pihak keamanan meminta saya pergi, karena ada ancaman kepada saya sebagai kepala negara,” akunya.

Dalam pernyataannya, Ghani memberikan dukungan untuk pembicaraan yang sedang berlangsung oleh mantan Presiden terdahulu, Hamid Karzai dan perunding perdamaian terkemuka Abdullah Abdullah dengan Taliban. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense