Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Curhat Selepas Tinggalkan Afghanistan

Presiden Ashraf Ghani: Ini Pilihan Yang Sangat Sulit

Senin, 16 Agustus 2021 07:13 WIB
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani (Foto: Facebook)
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menegaskan, dia akan selalu berupaya melayani bangsa di tengah situasi sulit saat ini.

 

 

Hal tersebut disampaikan Ghani, melalui akun Facebook-nya pada Minggu (16/8).

Baca juga : Presiden Afghanistan Cari Bantuan Panglima Perang

"Saya akan selalu terus mengabdi untuk bangsa, dengan menawarkan ide dan program,” tulis Ghani, setelah pergi meninggalkan Afghanistan, Minggu (14/8), jelang tengah malam.

“Hari ini, saya menemukan pilihan yang sulit. Apakah saya harus berdiri menghadapi Taliban bersenjata, yang ingin memasuki istana. Atau meninggalkan negara tercinta, yang merupakan tempat saya mendedikasikan hidup selama 20 tahun terakhir," imbuhnya.

Ghani mengungkap, Taliban telah memutuskan untuk menyingkirkan dirinya.

"Mereka akan menyerang masyarakat Kabul. Untuk menghindari banjir pertumpahan darah, saya pikir, meninggalkan Afghanistan adalah jalan yang terbaik," paparnya.

Baca juga : Menpora Sampaikan Pesan Presiden Ke Rahmat Usai Raih Medali Perunggu

Pada Minggu (15/8), Ghani dan pejabat senior lainnya telah pergi meninggalkan Afghanistan.

Salah satu sumber CNN menyebut, Ghani melarikan diri ke Tajikistan. Namun, sumber lainnya mengungkap, Tajikistan bukanlah tujuan terakhir Ghani Cs.

Hingga saat ini, Ghani menolak memberitahu, ke mana dia akan pergi setelahnya.

Ghani menambahkan, saat ini Taliban telah mengambil kendali dengan pedang dan senjata. Serta bertanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kekayaan, dan harga diri warga negara.

Baca juga : Kurangi Karbon, Chandra Asri Gaet TotalEnergies Pasang Panel Surya

“Taliban tidak memenangkan legitimasi hati. Saat ini, mereka dihadapkan pada ujian sejarah baru. Apakah mereka akan melindungi nama dan kehormatan Afghanistan, atau akan memprioritaskan tempat dan jaringan lain," bebernya.

Untuk memenangkan legitimasi dan hati rakyat, Ghani berpendapat, Taliban harus mampu memberikan jaminan kepada semua orang, suku, segmen yang berbeda, saudara perempuan dan perempuan Afghanistan. Serta membuat rencana yang jelas dan menginformasikannya kepada publik. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.