Sebelumnya
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah merekomendasikan vaksin booster untuk kelompok masyarakat yang lebih luas.
Yakni kelompok usia 18 hingga 64 tahun yang berisiko lebih tinggi terkena Covid-19, lansia, penghuni fasilitas perawatan jangka panjang, dan beberapa orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Baca juga : Golkar Riau Panasin Mesin Partai Hadapi Pemilu 2024
Mereka harus sudah menerima seri vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 setidaknya 6 bulan lalu.
Pada Jumat (25/9) Koordinator Respons Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients mengatakan, AS telah mengamankan pasokan yang cukup bagi setiap warga Amerika .untuk menerima suntikan booster.
Baca juga : Presiden Terbang Ke Jateng Tinjau Vaksin Hingga Pertemuan Rektor
"Warga Amerika yang memenuhi syarat, dapat menerima suntikan booster di sekitar 80 ribu lokasi di seluruh negeri, termasuk lebih dari 40 ribu apotek lokal," kata Zients.
Secara signifikan, AS juga meningkatkan jumlah vaksin Covid-19 yang akan dikirim ke negara-negara asing mulai tahun 2022, dalam upaya untuk mengakhiri pandemi di seluruh dunia.
Baca juga : Keren, Warga Disabilitas Banyak Yang Ikut Vaksinasi
Pekan lalu, AS membeli 500 juta vaksin Pfizer Covid-19 tambahan untuk disumbangkan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah di seluruh dunia.
Total vaksin yang telah disumbangkan AS ke negara lain kini mencapai lebih dari 1,1 miliar. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.