BREAKING NEWS
 

Pinangki, Sosok Yang Merontokkan Citra Kejaksaan!

Rabu, 9 September 2020 08:45 WIB
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada awal tahun 1970-an, Penulis mendapat kehormatan diminta mengajar bahasa inggris pada keluarga Ali Said, S.H. di rumah kediaman beliau di kawasan Kebayoran Baru. Pada kesempatan itu, saya beberapa kali berdiskusi dengan Pak Ali Said (alm.) yang ketika itu menjabat Jaksa Agung Muda (JAM) bidang intelijen dengan pangkat Brigadir Jenderal, CKh.

Ali Said, ketika itu sosok penegak hukum yang sedang menjulang tinggi namanya, setelah memimpin sidang Mahmilub (Mahkamah Militer Luar Biasa) yang mengadili Dr. Subandrio, Wakil Perdana Menteri I merangkap Menteri Luar Negeri yang dituding terlibat dalam tindakan makar/mematangkan situasi untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno. Pada sidang ke-17 tanggal 25 Oktober 1966, Letkol Ali Said, CKh selaku Ketua Majelis Hakim Mahmilub mengetukkan palunya 3X dengan suara keras, menjatuhkan pidana mati kepada Subandrio. Setelah itu, Ali Said masih memimpin beberapa sidang Mahmilub terkait G30S/PKI, semua terpidana diganjar vonis mati.

Baca juga : SOS, Pemenuhan Alokasi Pupuk Bersubsidi!

Ali Said sosok jaksa yang berani, tegas dan keras. Pagi sebelum mengajar, saya kerap diajak diskusi tentang penegakan hukum. Ia banyak bercerita tentang pengalamannya sebagai Jaksa. Ia pekerja keras: sore pulang dari kantor ajudannya selalu membawa tumpukan berkas ke rumah. “Untuk kasus-kasus penting, saya harus baca dan teliti berkasnya satu per satu sebelum memberikan disposisi dan me laporkannya kepada Jaksa agung,” kata Pak Ali dengan wajah serius.

Meski berperawakan “kurus”, tapi oleh seorang dokter, Pak Ali pernah dijuluki Menteri paling sehat..... Dan beliau chain smoker, perokok berat.

Baca juga : Buruh Dan Pengusaha Memang Sulit Berdamai!

Dari posisi JAM intelijen, ia kemudian dipercaya oleh Presiden Soeharto sebagai Jaksa Agung. Citra Kejaksaan Agung ketika itu sungguh harum. Ada aroma “angker” di Gedung Kejaksaan Agung. Siapa saja staf Kejaksaan Agung yang terindikasi “macam-macam disikat oleh Ali Said. “Ya, saya tidak bisa toleransi jaksa yang nakal!” kata Pak Ali suatu hari kepada Penulis. Saya juga berkesempatan diajak Pak Ali beberapa kali mengunjungi gedung utama Kejaksaan Agung, bahkan ke ruang kerja beliau, melihat bagaimana beliau bekerja dan berinteraksi dengan staf intinya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense