BREAKING NEWS
 

Perlu Anda Tahu, 8 Penyebab, Tanda-tanda, Penanganan & Pencegahan Pendarahan Otak

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Rabu, 28 Desember 2022 18:38 WIB
Sebagian besar pendarahan otak disebabkan oleh cedera kepala. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendarahan otak adalah masalah medis darurat, yang perlu segera ditangani.

Halodoc menyebut, masalah ini terjadi, ketika arteri di otak pecah dan menyebabkan pendarahan di jaringan sekitarnya.

Darah yang terkumpul ini, kemudian membentuk massa dan memberi tekanan pada otak. Inilah yang disebut dengan epidural hematoma.

Hematoma dapat menghambat aliran darah dan membunuh sel-sel otak. Pada akhirnya, kematian sel-sel otak membuat pengidapnya tidak sadarkan diri, atau bahkan kematian.

Pendarahan otak bisa terjadi di bagian otak mana pun. Tak cuma di dalam otak, tetapi juga di antara otak dan selaput yang menutupinya. Bisa juga di antara tengkorak dan selaput otak.

Faktor Penyebab

Ada 8 kondisi medis yang memicu terjadinya pendarahan otak, berikut rinciannya:

Baca juga : Doa Tulus Istri Indra Bekti, Sebelum Suami Tercinta Kena Pendarahan Otak

1. Trauma kepala

Cedera kepala adalah penyebab paling umum pendarahan otak. Kondisi ini paling berisiko dialami lansia di atas 50 tahun.

Keseimbangan tubuh mengalami penurunan seiring bertambahnya usia.

2. Tekanan Darah Tinggi

Pengidap tekanan darah tinggi juga berisiko mengalami pendarahan otak. Karena tekanan darah yang tinggi, dapat melemahkan dinding pembuluh darah (aneurisma) otak, sehingga berisiko pecah.

3. Malformasi arteriovenosa

Kelainan pembuluh darah yang hadir saat lahir ini terjadi, ketika arteri dan vena terhubung secara langsung, tanpa melalui pembuluh kapiler.

Baca juga : KSP Dorong Warga Pekalongan Tanam Bibit Durian Di Lahan Perhutani

Kelainan ini berisiko menimbulkan sejumlah gangguan pada sistem peredaran darah, termasuk pendarahan otak.

4. Angiopati amiloid 

Ini merupakan kelainan pada dinding pembuluh darah. Angiopati umumnya berkembang, seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi.

5. Gangguan darah

Hemofilia dan anemia sel sabit merupakan gangguan darah, yang menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah atau pengenceran darah. Keduanya sama-sama berisiko menyebabkan pendarahan otak.

6. Penyakit hati

Penyakit hati juga dapat meningkatkan risiko pendarahan. Karena, selain menyaring racun, hati juga membantu proses penggumpalan darah.

Baca juga : DPR Minta Pemerintah Matangkan Rencana Pencabutan PPKM

Sehingga, masalah yang terjadi di organ hati, dapat mengganggu proses penggumpalan darah dan memicu pendarahan.

Adsense

7. Tumor otak

Ukuran tumor yang membesar, dapat memberi tekanan di jaringan-jaringan otak. Sehingga, berisiko menyebabkan pendarahan.

8. Aterosklerosis

Penumpukan plak di dalam pembuluh darah (aterosklerosis) dapat menghambat aliran darah. Aliran darah yang terhambat, berisiko pecah dan menyebabkan pendarahan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense