Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung Pandemic Fund, Pengamat: Demi Percepatan Penanganan Pandemi Di Masa Depan

Senin, 14 November 2022 17:50 WIB
Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Bagja/Ist
Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Bagja/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Bagja mendukung upaya Presiden Jokowi menggalang aksi solidaritas global dalam program Pandemic Fund atau dana pandemi, di tengah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Menurut Dinna, Pandemic Fund sangat bermanfaat untuk membantu percepatan penanganan pandemi di masa depan dari sisi pendanaan bagi negara-negara yang membutuhkan.

“Pandemic Fund diluncurkan untuk membantu negara-negara yang butuh tambahan kapasitas pembiayaan dalam mempercepat berakhirnya pandemi. Menurut saya, inisiatif ini penting dan patut didukung,” ujar Dinna, Senin (14//11).

Menurut Dinna, belajar dari masa awal pandemi yang melanda dunia, ada negara yang perlu dibantu untuk mengatasi krisis.

“Karena pada kenyataannya, ada kesenjangan kemampuan antarnegara dalam mengakhiri krisis kesehatan di negara masing-masing,” ucapnya.

Baca juga : Relawan Puan Kembali Gelar Kegiatan Sosial Di Jabar Dan Jatim

Oleh karenanya, Dinna mengatakan Pandemic Fund bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesenjangan tersebut.

Sebab, menurutnya, negara harus saling membantu untuk segera menghentikan pandemi di suatu negara agar tidak menular ke negara lainnya.

“Kesenjangan ini urgen untuk dijembatani. Kalau tidak, maka pandemi tidak bisa berubah menjadi endemi. Jika masih ada negara yang menjadi titik tumbuh wabah penyakit, maka pada saat itu pula negara-negara lain tetap rentan "tertular" krisis kesehatan pula,” terangnya.

Menurut Dinna, yang menarik dari Pandemic Fund ini karena peluncurannya, sekaligus mekanisme tata cara penggunaan dana tersebut tanpa perlu repot melakukan negosiasi yang alot.

Artinya, dana langsung bisa dimanfaatkan. Tidak perlu lagi dinegosiasikan cara pemanfaatannya. “Indonesia patut bersyukur dapat melahirkan inisiatif ini dalam waktu relatif cepat,” tuntasnya.

Baca juga : Heru Kebut Penanganan Banjir, Macet Dan Sampah

Sebelumnya, di tengah perhelatan KTT G20, Presiden Jokowi resmi meluncurkan Pandemic Fund atau dana pandemi.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan, dalam tiga tahun terakhir dunia dihadapkan pada tantangan terberat, yaitu pandemi Covid-19.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, dunia terbukti tidak siap menghadapi pandemi dan tidak memiliki arsitektur kesehatan untuk mengelola pandemi.

"Kita harus memastikan ketahanan komunitas internasional. Pandemi tidak boleh lagi memakan banyak korban jiwa. Pandemi tidak boleh lagi meruntuhkan sendi-sendi perekonomi global. Dengan semangat itulah, Presidensi Indonesia G20 terus mendorong penguatan arsitektur kesehatan global untuk mewujudkan sistem kesehatan global yang lebih andal terhadap krisis," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, dalam jangka pendek ini, dunia harus mempunyai kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi pandemi.

Baca juga : Istri Ridwan Kamil Raih Penghargaan Dari Ikatan Penerbit Indonesia

Kemudian, membangun ekosistem kesehatan yang tersinergi dan lintas negara kehadiran yang berbahagia, perihal pembiayaan dibutuhkan 31,1 miliar dolar AS setiap tahunnya. Ini untuk membiayai sistem pencegahan, persiapan dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang.

"Untuk itu, G20 sepakat membentuk dana pandemi untuk kepentingan pencegahan persiapan dan respons terhadap pandemi," tukasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.