RM.id Rakyat Merdeka - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggandeng pihak sekolah mengawasi jajanan viral, ciki ngebul (cikbul). Sebab, jajanan dengan sensasi dingin dan berasap itu menyebabkan keracunan pada anak.
Kementerian Kesehatan mencatat, sejak Juni 2022 hingga 12 Januari 2023, ada 25 anak keracunan pangan usai menyantap cikbul di Ponorogo, Tasikmalaya dan Jakarta. Umumnya, bergejala ringan. Namun, ada yang sampai harus menjalani operasi lantaran lambungnya bocor.
Kepala Dinkes DKIJakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan dengan sekolah untuk mengawasi jajanan di sekitar sekolah. Yakni, dengan cara membentuk duta pengamanan makanan di sekolah.
Baca juga : SIM Keliling Tangerang Kota 7 Januari, Hadir Di City Mall Pasar Baru
Widyastuti menyebut, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, untuk menentukan langkah selanjutnya terkait efek buruk dari cikbul.
“Memastikan bahwa yang dikonsumsi oleh siswa itu menjadi pengawasan bersama,” ujarnya.
Dia berharap, semua pihak turut berpartisipasi mengawasi dan mengimbau anak-anak mengkonsumsi jajanan sehat. Baik dari Pemerintah, pihak sekolah, orang tua murid dan lingkungan sekitar sekolah.
Baca juga : Sidak SPBU, Ganjar Pastikan Stok BBM Aman Dan Tak Ada Keluhan Di Masyarakat
Imbauan bahaya jajan cikbul ini juga diunggah Dinkes DKIJakarta di akun Instagram resminya, @dinkesdki. Dalam imbauan yang disertai grafis tersebut, Dinkes DKIJakarta meminta tenaga kesehatan di Puskesmas, rumah sakit dan seluruh fasilitas kesehatan di DKIJakarta turut melaporkan.
“Untuk kematian keracunan makanan juga dilaporkan melalui website surveilans-dinkesdki.net dengan kode ICD-X T51-T65. Terima kasih banyak sebelumnya atas bantuannya. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Posko KLB 24 Jam Dinas Kesehatan DKIJakarta: 081286306290/081388376955,” tulisnya.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKIJakarta Ngabila Salama mengatakan, sudah ada dua anak yang keracunan cikbul di Ibu Kota. Satu anak bahkan sampai harus dioperasi lambung di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Baca juga : Raih Pengakuan Internasional, Perhutani Siap Garap Pasar Global
Sementara satu lagi, sempat diobati di Puskesmas. Korban kedua ini mengalami gejala ringan, tidak harus dirawat.
“Sudah sembuh setelah diobati dan observasi,” kata Ngabila kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Ngabila mengungkapkan, kedua anak tersebut jajan cikbul di pedagang kaki lima. Sebab itu, dia meminta orang tua harus selalu menjaga dan mengawasi kesehatan anak-anak mereka.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.