Sebelumnya
Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai, kemacetan semakin parah karena selama lima tahun pembangunan sistem layanan transportasi publik massal mengalami stagnasi.
“Tiga tahun sebelum pandemi dan dua tahun selama pandemi tidak ada kebijakan signifikan terkait pengembangan layanan Transjakarta,” kritikAzas.
Sebaliknya, kata dia, terjadi pengurangan armada Transjakarta yang beroperasi selama penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Azas mendukung rencana penambahan armada bus Transjakarta. Penambahan armada penting untuk mengurangi penumpukan penumpang di halte dan kepadatan di dalam bus Transjakarta.
Azas meminta, jalur Transjakarta disterilkan. Sebab, akibat banyak kendaraan pribadi menerobos jalur khusus, Transjakarta ikut kena macet. Kondisi ini membuat banyak pengguna Transjakarta akhirnya kembali menggunakan kendaraan pribadi.
Baca juga : Pengamat: Wajar Sandi Izin Ke Prabowo Sebelum Hadiri Kegiatan Partai Lain
“Penambahan armada saja tidak cukup. Jalur Transjakarta harus diseterilkan agar pengguna nyaman,” katanya.
Menurut dia, menambah armada Transjakarta merupakan pilihan mudah. Karena, sudah ada 600 unit armada Transjakarta yang bagus tapi belum dioperasikan karena pandemi.
Untuk sterilisasi jalur Transjakarta, dia menyarankan Transjakarta menggandeng aparat kepolisian untuk memperkuat petugas penjaga jalur Transjakarta.
Dijelaskan Azas, dalam menerapkan lalu lintas harus diberlakukan hirarki pemakaian jalan. Pejalan kaki menempati hirarki teratas, lalu kendaraan non motor, kemudian transportasi publik dan terakhir kendaraan bermotor pribadi.
Itu artinya, petugas harus menjaga jalur Transjakarta lebih dibandingkan menjaga jalur reguler jalan raya. Petugas harus membuat jalur transportasi umum Transjakarta lebih lancar dibanding jalur reguler kendaraan bermotor pribadi.
Baca juga : Srikandi Ganjar Gelar Seminar Kesehatan Remaja Di SMKS YWKA Medan
“Berarti menjaga jalur Transjakarta adalah prioritas utama,” tandasnya.
Minimnya armada dan belum sterilnya jalur Transjakarta kerap dikeluhkan penumpang. Mereka mencurahkan hal itu di akun media sosial (medsos) PTTransjakarta atau Pemprov DKIJakarta.
“Dua poin utama yang harus jadi prioritas: jalur busway harus steril dan armada busway diperbanyak. Jika dua poin ini tidak bisa diterapkan, maka sudah pasti jarak tunggu busway akan lama dan akan terus terjadi penumpukkan penumpang,” tulis @robbie_1609.
“Armadanya tetap harus terus bertambah ya, biar nggak membludak di jam-jam sibuk,” kata @aditian.nugraha. “Tambahin armada Tije nya biar enak, nggak lama buat nunggu, sekalinya dpt penuh juga,” pinta @siyogii_.
“Bus nomor 12 sedikit sekali armadanya. Nunggu sangat lama, selalu penuh, mohon ditindaklanjuti,” usul @yosefadella. “Untuk armada bus S21 arah Ciputat diperbanyak lagi. Agak lama nunggunya,” harap @adriansyah5614.
Baca juga : Kejagung Tahan Tersangka Warga Negara Amerika
“5 tahun Transjakarta begitu-begitu saja. Jalurnya nggak steril, kurang armada, cuma haltenya saja yang sebagian dibagusin, tapi toh hanya buat selfie-selfiean,” ucap @Budi.
“Satpol PP dikerahkan di perempatan jalan dan U-turn saat jam sibuk, karena pengendara sering pada saling serobot akhirnya mengunci, jumlah Polantas juga terbatas. Semoga bisa membantu sedikit mengurai kemacetan,” saran @BagasWaras. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.