BREAKING NEWS
 

Lebih Parah Dari Sebelum Pandemi

Kemacetan Di DKI Serasa Di Neraka

Reporter : DEDE ISWADI IDRIS
Editor : MARULA SARDI
Jumat, 3 Februari 2023 07:30 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: Khairizal Anwar/RM).

 Sebelumnya 
Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai, kemacetan semakin parah karena selama lima tahun pembangunan sistem layanan transportasi pub­lik massal mengalami stagnasi.

“Tiga tahun sebelum pandemi dan dua tahun selama pandemi tidak ada kebijakan signifikan terkait pengembangan layanan Transjakarta,” kritikAzas.

Sebaliknya, kata dia, terjadi pengurangan armada Transjakarta yang beroperasi selama penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Adsense

Azas mendukung rencana penambahan armada bus Transjakarta. Penambahan armada penting untuk mengurangi penumpukan penumpang di halte dan kepadatan di dalam bus Transjakarta.

Azas meminta, jalur Transja­karta disterilkan. Sebab, akibat banyak kendaraan pribadi menerobos jalur khusus, Transjakarta ikut kena macet. Kondisi ini mem­buat banyak pengguna Transjakarta akhirnya kembali meng­gunakan kendaraan pribadi.

Baca juga : Pengamat: Wajar Sandi Izin Ke Prabowo Sebelum Hadiri Kegiatan Partai Lain

“Penambahan armada saja tidak cukup. Jalur Transjakarta harus diseterilkan agar pengguna nyaman,” katanya.

Menurut dia, menambah ar­mada Transjakarta merupakan pilihan mudah. Karena, sudah ada 600 unit armada Transja­karta yang bagus tapi belum dioperasikan karena pandemi.

Untuk sterilisasi jalur Transjakarta, dia menyarankan Transjakarta menggandeng aparat kepolisian untuk mem­perkuat petugas penjaga jalur Transjakarta.

Dijelaskan Azas, dalam menerapkan lalu lintas harus diber­lakukan hirarki pemakaian jalan. Pejalan kaki menempati hirarki teratas, lalu kendaraan non motor, kemudian transpor­tasi publik dan terakhir kendaraan bermotor pribadi.

Itu artinya, petugas harus menjaga jalur Transjakarta lebih dibandingkan menjaga jalur reguler jalan raya. Petugas harus membuat jalur transportasi umum Transjakarta lebih lancar dibanding jalur reguler kendaraan bermotor pribadi.

Baca juga : Srikandi Ganjar Gelar Seminar Kesehatan Remaja Di SMKS YWKA Medan

“Berarti menjaga jalur Transjakarta adalah prioritas utama,” tandasnya.

Minimnya armada dan belum sterilnya jalur Transjakarta kerap dikeluhkan penumpang. Mereka mencurahkan hal itu di akun media sosial (medsos) PTTransjakarta atau Pemprov DKIJakarta.

“Dua poin utama yang harus jadi prioritas: jalur busway harus steril dan armada busway diperbanyak. Jika dua poin ini tidak bisa diterapkan, maka su­dah pasti jarak tunggu busway akan lama dan akan terus terjadi penumpukkan penumpang,” tu­lis @robbie_1609.

“Armadanya tetap harus terus bertambah ya, biar nggak membludak di jam-jam sibuk,” kata @aditian.nugraha. “Tam­bahin armada Tije nya biar enak, nggak lama buat nunggu, sekalinya dpt penuh juga,” pinta @siyogii_.

“Bus nomor 12 sedikit sekali armadanya. Nunggu sangat lama, selalu penuh, mohon ditin­daklanjuti,” usul @yosefadella. “Untuk armada bus S21 arah Ciputat diperbanyak lagi. Agak lama nunggunya,” harap @adriansyah5614.

Baca juga : Kejagung Tahan Tersangka Warga Negara Amerika

“5 tahun Transjakarta begitu-begitu saja. Jalurnya nggak steril, kurang armada, cuma haltenya saja yang sebagian dibagusin, tapi toh hanya buat selfie-selfiean,” ucap @Budi.

“Satpol PP dikerahkan di perempatan jalan dan U-turn saat jam sibuk, karena pengen­dara sering pada saling serobot akhirnya mengunci, jumlah Polantas juga terbatas. Semoga bisa membantu sedikit mengurai kemacetan,” saran @Bagas­Waras. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense