BREAKING NEWS
 

Nicke: Kita Tidak Bisa Ujug-ujug Zero Emission

Reporter & Editor :
FAQIH MUBAROK
Jumat, 10 Desember 2021 23:37 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat Muda Podcast Episode 02 bertajuk Energi Berkelanjutan Untuk Indonesia bersama RM.id dilihat di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (10/12). (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, program transisi energi menuju new and renewable energy, harus tetap menjaga ketahanan energi, affordability dan sustainability.

"Tiga hal ini harus tetap dilakukan seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan," kata Nicke saat Muda Podcast Episode 02 bertajuk Energi Berkelanjutan Untuk Indonesia bersama RM.id dilihat di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (10/12).

Dalam rancangan grand energy nasional, porsi untuk oil antara 31 sampai 33 persen. Sampai dengan 2050,  energi minyak atau oil diperkirakan masih ada. Tetapi porsinya diperkirakan tinggal 20 persen. Sehingga, Indonesia tidak bisa langsung mendeklarasikan nol emisi.

Baca juga : Bupati Jepara: Kekuatan Parpol Bisa Dorong Percepatan Vaksinasi

"Artinya, kita sampai 2050 sampai 2060, belum bisa men-declare net zero emission," ujarnya.

Sehingga, yang perlu dilakukan adalah bukan net zero emission. Melainkan pelan-pelan melakukan upaya dekarbonisasi untuk mengurangi emisi serta melakukan program karbon netral.

Adsense

Pertamina membuat roadmap net zero emission menjadi sekitar 30 persen pada 2030. Pertama, saat ini semua kilang Pertamina baik di hulu dan di hilir telah dilakukan efisiensi. "Jadi gas buang kita gunakan lagi. Energi yang konsumsinya tidak efisien, sudah mulai diubah," katanya.

Baca juga : Menteri ESDM Tegaskan Komitmen Indonesia Capai Net Zero Emission

Dari program ini, tahun 2020, Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebanyak 27 persen. Jika dilihat target nasional 26 persen, maka angka tersebut melampaui target.

"Ini berkat program dekarbonisasi, menurunkan penggunaan energi dan daur ulang atau reuse yang sebelumnya menjadi sampah," kata dia dalam podcast yang dipandu Direktur Harian Rakyat Merdeka Kiki Iswara dan Ketua Manajemen Acara BUMN Muda M. Fajrin Rasyid ini.

Selain itu, ada program Langit Biru yang telah berlangsung dari Juni 2020 sampai saat ini, telah memberikan kontribusi 12 juta ton carbon emission reduction.

Baca juga : Para Menteri Tidak Bisa Tidur Nyenyak

"Shifting dari Premium ke Pertamax luar biasa kontribusinya. Kalau kita lanjutan sampai tahun depan, bisa sampai 16 juta ton," sebutnya.

"Kita juga mengedukasi masyarakat dari BBM RON rendah ke RON tinggi. Ini lebih baik untuk lingkungan. Penggunaan BBM ramah lingkungan sekarang mendominasi. Geothermal kita tambah kapasitasnya menjadi double capacity dalam 5 tahun ke depan. Dari sekarang 650 menjadi 2 kali lipatnya. Kita bisa kembangkan lagi geothermal ini menjadi hydrogen," paparnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense