Sebelumnya
Menurutnya, untuk menangani varian baru ini, Indonesia harus betul-betul belajar dari pengalaman sebelumnya.
“Kita selalu menghadapi kasus yang naik di pertengahan Januari. Ini akibat ada pelonggaran relaksasi di masa Nataru,” urai Hermawan.
Baca juga : Dirut PNM: AO Jangan Dikurangi, Tambah Aja Targetnya
Dia pun meyakini, penanganan kali ini bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Varian Omicron ini harus cepat dilokalisir. Whole Genome Sequencing (WGS), adalah langkah yang penting.
Selain itu, kebijakan memperketat pintu masuk internasional, juga harus terus dilakukan secara konsisten.
Baca juga : Pake Jurus Yang Sama Untuk Lawan Omicron
“Mulai darat, laut dan udara itu masih terbuka lebar. Kita pun masih menerima wisatawan mancanegara di Oktober dan November. Lalu masa karantinanya sempat diturunkan,” cetus Hermawan.
Dia juga menyoroti kebijakan Pemerintah yang menyerahkan langkah antisipasi pada Pemerintah Daerah (Pemda) berdasarkan status epidemiologi daerahnya masing-masing. Pada akhirnya, terjadi beragam kebijakan yang dibuat Pemda.
Baca juga : Waspada, Puluhan Ribu Pohon Rawan Tumbang
“Ada Pemda yang sangat memperhatikan perkembangan Covid-19 tapi ada juga yang begitu longgar. Ini sangat berisiko pada kenaikan kasus kita di kemudian waktu,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengingatkan Pemda untuk memastikan masyarakat mematuhi serta melaksanakan ketentuan syarat perjalanan jarak jauh di seluruh moda transportasi. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.