BREAKING NEWS
 

Tantangan Kian Kompleks, Kapolri Minta Densus 88 Kembangkan Kemampuan

Reporter & Editor :
OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Rabu, 16 Februari 2022 14:46 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan pengarahan dalam acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Bali, Selasa (16/2). (Foto: Divhumas Polri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan pengarahan dalam acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Bali. Sigit berbicara soal optimalisasi peran stakeholders dan counterparts yang sinergis dalam penanganan terorisme di Indonesia.

Dia mengungkapkan, akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror Polri untuk semakin mengoptimalkan peran dari pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana kejahatan terorisme di Indonesia.

"Sejalan dengan tantangan yang meningkat dan semakin kompleks, maka Pemerintah setuju terhadap usulan kita pengembangan struktur Densus 88 Antiteror Polri. Alhamdulillah Perpres ditandatangani dan saat ini kita memiliki lima bintang satu. Dan harapan kita tak berhenti dan kita akan kembangkan," ujar Sigit, Rabu (16/2).

Saat ini, Densus 88 Antiteror Polri memiliki 3.701 personel. Sigit berharap, jumlahnya bisa berkembang hingga dua kali lipat.

Baca juga : Kementan: Lombok Timur Potensial Kembangkan Sentra Peternakan Kambing

"Sehingga rekan-rekan memiliki kekuatan yang cukup termasuk anggaran, sarana dan prasarana juga ditingkatkan, demikian juga kemampuan yang dimiliki rekan-rekan," imbuhnya.

Selain di skala nasional, Sigit meminta Densus 88 Antiteror Polri juga melakukan pemantauan perkembangan terorisme internasional. Dengan begitu, detasemen berlambang burung hantu itu akan bisa beradaptasi dan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi segala bentuk tantangan yang ada di masa datang.

Salah satu tantangan yang harus segera dijawab adalah beradaptasi dengan pesatnya kemajuan perkembangan teknologi informasi (TI). Hal itu, kerap dimanfaatkan oleh para kelompok terorisme.

Karena itu, diingatkan Sigit, Densus 88 Antiteror Polri harus bisa bersinergi serta bekerja sama dengan seluruh institusi terkait di dalam negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dengan negara lain. Hal tersebut dinilai akan memaksimalkan pencegahan dan penindakan terhadap seluruh jaringan terorisme.

Baca juga : Pakar Minta Kemendagri Tak Asal-asalan Pilih Plt Kepala Daerah

"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Dan kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan, mengembangkan organisasi Densus 88, menambah kapasitas personel. Dan saya yakin sejarah membuktikan rekan-rekan mampu walaupun dinamika terjadi," tutur Sigit.

Terkait kinerja Densus 88 Antireror Polri selama ini, Sigit memaparka, hal itu telah memengaruhi penurunan indeks terorisme sebanyak 52,22 persen, dari target RPJMN sebesar 54,36 persen.

Tak hanya itu, hal itu juga berdampak pada indeks risiko pelaku terorisme yang saat ini berada di angka 30,29 persen, dari target RPJMN 2020-2024 senilai 38,14 persen.

Adsense

Mantan Kabareskrim Polri itu juga menyatakan, kerja keras dari Densus 88 telah memberikan multiplier effect untuk bangsa Indonesia. Yakni, meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Baca juga : Soal Wadas, Ganjar Minta Utamakan Dialog, Bukan Kekerasan

"Tentunya stabilitas kamtibmas ini menjadi modal dasar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena salah satu modal investasi baik asing dan dalam negeri. Ini melihat paramater salah satunya bagaimana suatu negara menjaga stabilitas kamtibmasnya," beber eks Kapolda Banten tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense